Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

KOL Stories x David Noahl: Mau Investasi Apapun dan Berapapun, Kuncinyanya The Man Behind The Gun!

KOL Stories x David Noahl: Mau Investasi Apapun dan Berapapun, Kuncinyanya The Man Behind The Gun! Kredit Foto: Instagram/David Noah

5. Bisa dijabarkan kah step by step cara mempersiapkan diri agar memiliki pertahanan diri yang matang sebelum memutuskan terjun ke dunia investasi?

Hal pertama yang harus dipahami adalah jika memulai dengan modal kecil, jangan harap untung besar di investasi. Kalau sudah begitu, bagaimana? Maka fokusnya adalah belajar. Investasi itu permainan persentasi, misal modal Rp1 juta, maka 10% nya adalah Rp100 ribu. Jadi, fokusnya adalah membangun modal terlebih dahulu. Caranya dengan menambah atau menaikkan pemasukan. Banyak cara yang bisa dilakukan, salah satunya adalah dengan side hustle dengan skill yang dimiliki.

Ketika kita hanya memiliki Rp500 ribu, fokus utamanya bukan mencari untung sebesar-besarnya di investasi, tetapi investasi itu ketika kita memiliki pengetahuan lebih, informasi lebih, pengalaman dan modal lebih, maka kita akan mendapatkan return yang tinggi juga. Jadi, bukan high risk, high return. Jika konsep itu diyakini, maka akan ada banyak orang yang terkena investasi bodong.

Oleh karena itu, fokus menaikkan pendapatan dengan freelance, naik jabatan, dan lain sebagainya. Namun, ketika pendapatan lebih kebanyakan orang akan menaikkan taraf hidupnya. Padahal, yang harusnya dilakukan adalah menambah asetnya.

Jadi, pelajari investasinya, pelajari menaikkan pendapatan, pelajari mengelola gaya hidup dan terakhir, pelajari mengelola ekspektasi. Karena, untuk mencapai Rp1 miliar pertama, harus menambah aset dulu, bukan malah foya-foya dengan membeli barang mewah yang ternyata tak penting juga. Jika aset dan uang yang dimiliki sudah 3-5 kali lipat, barulah self-reward dengan membeli barang-barang mewah. Tapi, jangan itu yang dilakukan pertama. Fokuslah menambah aset, menumpuk tabungan dan menambah pemasukan terlebih dahulu.

6. Cara eksekusi yang tepat agar uang yang kita tanamkan ketika berinvestasi itu bisa beranak-pinak?

Untuk investor pemula yang ingin belajar saham, jangan memberikan uang 100% ke saham. Mulai dahulu dari yang kecil. Semakin tinggi pemahaman, barulah tambah investasi. Investor pemula bisa memulai dari reksadana; reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap atau reksadana pasar saham.

Reksadana itu ibaratkan ketika kita ingin pergi ke suatu tempat, tetapi disetir oleh Wakil Manajer Investasi. Melalui inilah investor pemula bisa sambil belajar. Kemudian, pelajari juga diversifikasi dengan belajar instrumen lainnya, seperti obligasi, saham, peer to peer lending, bahkan bisnis.

Anggaplah investasi seperti tangga, tangga pertama yaitu deposito, tangga kedua yaitu obligasi, tangga ketiga yaitu reksadana, tangga keempat yaitu saham, tangga kelima yaitu kripto, dan tangga keenam yakni paling tinggi yaitu NFT.

Investor pemula yang ingin terjun ke kripto dan NFT, yang harus dilakukan adalah pelajari dahulu. Karena masa depan terletak pada blockchain, bukan bitcoin dan koin lainnya. Kebanyakan dari projek-projek tersebut juga tidak bagus, bahkan kemungkinan boncos lebih besar.

7. Sebagai penutup, adakah pesan-pesan yang ingin disampaikan?

Kita, anak muda adalah sosok yang bertanggungjawab atas masa depan. Kalau tidak bekerja, kalau tidak cari cara untuk menaikkan kapasitas diri, maka kita akan kalah dari orang-orang luar karena tidak punya daya saing. Tetapi, ketika kita fokus untuk memiliki standar internasional, maka kita akan bisa bersaing dengan mereka.

Jadi, jangan bersaing dengan tetangga, bersainglah dengan negara-negara maju di luar sana, apa yang sedang mereka lakukan atau kerjakan. Dengan demikian kita akan bisa bersaing di Indonesia ataupun di luar negeri. Terus belajar, jangan banyak distraksi, agar sampai ke tujuan yang diinginkan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: