Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wayang Haram, Lagu Indonesia Raya Dilarang, Hormat Bendera Juga Haram, Eh Giliran Kencing Unta Halal

Wayang Haram, Lagu Indonesia Raya Dilarang, Hormat Bendera Juga Haram, Eh Giliran Kencing Unta Halal Kredit Foto: Instagram/Khalid Basalamah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pegiat media sosial Eko Kuntadhi memberi sindiran menohok kepada penceramah Khalid Basalamah yang tengah menjadi bulan-bulan masyarakat Indonesia usai pernyataannya yang mengharamkan wayang viral di media sosial.

Eko mengatakan dengan pernyataan tersebut, maka masyarakat dapat melihat dengan jelas Khalid adalah bagian dari kelompok yang pernah menyatakan bahwa urine unta adalah obat mujarab dan halal dikonsumsi.

Khasiat urine unta itu sempat menjadi perbincangan hangat beberapa waktu lalu setelah Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI), Bachtiar Nasir mengatakan air pipis Unta punya banyak manfaat untuk kesehatan manusia.

Baca Juga: Sindir Khalid Basalamah, Habib Kribo Singgung Tokoh Wayang Pengecut, Alamak Menohok Betul!

“Kalau pipis unta, halal. Mereka satu gerombolan. Ideologinya sama,” kata Eko dikutip Populis.id Rabu (17/2/2022).

Eko mengaku dirinya sebenarnya tidak terlampau heran dengan pernyataan Khalid yang mengharamkan meminta wayang dimusnahkan, sebab sebelum-sebelumnya, kata dia, ada beberapa kelompok yang juga kerap melontarkan pernyataan kontroversial seperti mengharamkan lagu  kebangkasaan Indonesia Raya hingga melarang menghormat bendera.

“Wayang mau dimusnahkan? Gak heran. Musik haram. Indonesia Raya jangan dinyanyikan. Hormat bendera haram, Cium tangan orang tua haram. Ziarah dilarang. Maulid dibilang bidah. Bahkan nyanyi lagu balonku dicurigai,” tukasnya.

Sebagaimana diketahui, setelah pernyataan mengharamkan wayang ini ditentang sana-sini Khalid Basalamah langsung buru-buru meminta maaf sekaligus mengoreksi omongannya. Kendati begitu sejumlah kritik tetap dilontarkan kepadanya, bahkan sejumlah kelompok masyarakat berencana menyeretnya ke polisi lantaran ucapannya itu dinilai melecehkan budaya Indonesia.

"Saya Khalid Basalamah mengucapkan permohonan maaf sebesar-besarnya dari hati nurani kami kepada seluruh pihak tidak terkecuali kepada pihak yang merasa terganggu, tersinggung dengan jawaban kami tersebut. Semoga klarifikasi dan permohonan maaf kami bisa dimaklumi," ungkap Khalid Basalamah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: