Direktur Utama Mind ID Hendi Prio Santoso mengungkapkan bahwa perseroan memiliki beberapa program strategis pada tahun 2022.
Program tersebut terbagi menjadi beberapa kelompok, salah satunya adalah dengan meningkatkan pertumbuhan ekplorasi dan produksi secara agresif yang di dalamnya ikut aktif dalam tender lelang WIUPK/PKP2B dan tambang potensial dalam negeri.
Baca Juga: Mind ID Raih Pendapatan Hingga Rp63,8 Triliun Sepanjang 2021
"Juga akan menjajaki peluang akuisisi tambang di luar negeri potensial, melakukan kajian life of mine plan di PTFI. Setelah 2041 ini, kami akan melakukan percepatan kajian life of mine plan, kemudian penyediaan sumber daya cadangan yang memadai untuk kebutuhan insentif strategis hilirisasi, juga melalukan monitoring program eksplorasi terintegrasi di Mind ID," ujar Hendi dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (16/2/2022).
Hendi mengatakan, program selanjutnya adalah meningkatkan daya saing biaya melalui digital dengan melakukan implementasi smart mining dan melakukam digitalisasi pada alat-alat produksi sehingga bisa terjadi mekanisasi automasi penggunaan teknologi secara digital pada pengelolaan smelter maupun site penambangan.
"Kerja sama 5G automation technology dengan mitra strategis ini sudah terimplementasi di Freeport," ujarnya.
Selain itu, MIN ID melakukan Sertifikasi ISO 27001 mengenai information securiry management system (ISMS) dan implementasi operational exellence untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
"Kami sedang melakukan kajian bagaimana bisa memproses produksi dan proses penambangan bisa dilakukan lebih efisien dan produktif," ungkapnya.
Kategori pengembangan ketiga adalah membangun aset hilirisasi berskala global dengan cara melakukan ekspansi smelter alumunium dengan tambahan kapasitas 200-400 ribu ton per tahun di smelter alumunium. Kemudian, aliansi straregis untuk bisnis baru hilirisasi dengan melakukan uji kelayakan nikel kelas 1, penjajakan hasil strategis terkait hasil pengembangan ekosistem EV.
"Ini melalui perusahaan kami Indonesia Battery Industry atau IBC kemudian penandatangan kerja sama bentukan JVCo dengan mitra strategis ini ada beberapa rencana yang akan dilakukan maupun sudah dilakukan misalnya di antam PTBA maupun Timah," jelasnya.
Lebih lanjut, dalam program ini juga akan ada kerja sama penerapan teknologi baru di smelter alumunium baik dengan perusahaan multinasional, instansi, maupun universitas.
"Ini sudah kami lakukan bersama EGA dari Dubai, mereka merupakan pemain alumunium terbesar di regional. Kami sudah melakukan kerja sama bagaiamana meningkatkan pot upgrading sehingga ada penambahan kapasitas. Kemudian, kerja sama inovasi RnD dengan teknologi provider, intansi, universitas bersama dengan Indonesian Mining Research Institute yang menaungi semua riset dan pengembangan untuk group di bawah Mind ID," paparnya.
Hendi melanjutkan, program berikutnya adalah enabler atau pengembangan kapabilitas dan optimasi portofolio yang akan menyelesaikan split off Inalum dan melakukan transformasi/optimasi fungsi Mind ID sebagai strategic investment holding.
"Kemudian, kami juga akan melakukan kegiatan evaluasi dan restrukturisasi di level anak perusahaan di lingkungan grup Mind ID dalam rangka kerangka efisiensi dan pengembalian core fokus kepada lini bisnis utama di bidang pertambangan dan hilirisasinya. Juga akan menyusun roadmap trasnsisi energi dalam rangka memenuhi target ESG," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: