Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Buntut Pesawat Disorot Laser, Australia Tuding China Lakukan Intimidasi

Buntut Pesawat Disorot Laser, Australia Tuding China Lakukan Intimidasi Kredit Foto: Reuters/Jason Lee
Warta Ekonomi, Canberra, Australia -

Perdana Menteri Australia Scott Morrison menuduh China melakukan “tindakan intimidasi” setelah kapal angkatan laut China mengarahkan laser ke pesawat pengintai militer Australia pekan lalu.

Sebuah pesawat patroli maritim P-8A disorot laser pada Kamis (16/2) saat terbang di atas dekat Australia Utara.

Baca Juga: Charlie Munger Geram: Ketegangan Antara Amerika dan China Sangat Bodoh

Laser itu berasal dari kapal Angkatan Laut Pembebasan Rakyat (PLA-N) yang berpotensi membahayakan nyawa, kata departemen pertahanan.

Morrison mengatakan pemerintahannya akan menuntut jawaban dari China.

“Saya tidak bisa melihatnya selain dari tindakan intimidasi, tidak beralasan,” kata Morrison dalam taklimat.

“Dan Australia tidak akan pernah menerima tindakan intimidasi seperti itu,” ujarnya.

Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton menyebut insiden itu “aksi yang sangat agresif” yang terjadi di zona ekonomi eksklusif Australia.

“Saya rasa pemerintah China berharap tidak ada yang akan berbicara tentang tindakan intimidasi agresif ini,” kata Dutton kepada televisi Sky News.

“Kami melihat berbagai bentuk aksi itu tepat di seluruh kawasan dan di banyak bagian dunia,” katanya.

Kapal China berlayar ke Timur dengan kapal PLA-N lain melintasi Laut Arafura pada saat insiden itu terjadi, kata departemen itu.

Laut itu terletak di antara pantai utara Australia dan pantai Selatan Papua Nugini.

Hubungan antara Australia dan China, mitra dagang utamanya, memburuk setelah Australia melarang Huawei Technologies Co Ltd dari jaringan broadband 5G-nya pada 2018.

Kebijakan itu sebagai upaya memperketat undang-undang terhadap campur tangan politik asing dan mendesak investigasi independen terhadap asal-usul COVID-19.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: