Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lihat Iran di Atas Angin, Israel Spontan Bikin Persiapan Ini

Lihat Iran di Atas Angin, Israel Spontan Bikin Persiapan Ini Kredit Foto: Instagram/State of Israel
Warta Ekonomi, Teheran -

Perdana Menteri Naftali Bennett pada hari Minggu (20/2/2022) mengatakan bahwa Israel sedang membuat persiapan untuk Iran yang sedang di atas angin.

Hal itu menyusul kesepakatan yang muncul dari pembicaraan nuklir Wina, yang katanya tampaknya "lebih pendek dan lebih lemah" dari kesepakatan sebelumnya.

Baca Juga: Israel Klaim Cegat Drone dan Pesawat Tempur dari Lebanon

Kesepakatan itu dikatakan memungkinkan Teheran untuk membangun stadion sentrifugal canggih dalam waktu yang tidak lama.

Bennett mengatakan bahwa kesepakatan awal tahun 2015 mencakup jangka waktu sepuluh tahun dan akan berakhir pada tahun 2025.

Sementara itu, kesepakatan baru yang potensial hanya akan berlaku selama dua setengah tahun.

“Dua hal telah terjadi sejak penandatanganan awal – Iran telah membuat langkah besar dalam membangun kemampuan pengayaan mereka, dan waktu telah berlalu,” kata Bennett pada awal pertemuan kabinet mingguan.

Dia  mengatakan bahwa di bawah perjanjian baru, Iran akan diizinkan untuk membangun "stadion sentrifugal canggih tanpa batasan" setelah kesepakatan itu berakhir dalam dua setengah tahun jika ditandatangani tanpa perpanjangan tanggal kedaluwarsa.

“Kami mengorganisir dan mempersiapkan hari berikutnya, dengan segala cara, sehingga kami dapat menjaga keamanan warga Israel sendiri,” kata Bennett.

Israel telah lama bersumpah bahwa mereka tidak akan membiarkan Iran memperoleh senjata nuklir.

Bennett mengatakan bahwa sebagai imbalan untuk menandatangani perjanjian, Teheran akan menerima miliaran dolar dengan penghapusan sanksi.

Dia menuding bahwa uang tersebut itu untuk mendanai teror di wilayah tersebut.

“Terorisme ini membahayakan kita, membahayakan negara lain di kawasan itu, dan seperti yang telah kita lihat baru-baru ini, juga akan membahayakan pasukan Amerika di kawasan itu,” kata Bennett.

Teheran sendiri mendukung sejumlah kelompok militan di kawasan teluk, termasuk kelompok teror Hizbullah Lebanon, faksi teror Gaza dan Houthi Yaman, serta proksi di Irak dan Suriah.

Beberapa minggu terakhir telah terlihat peningkatan dalam serangan drone dan rudal jelajah oleh kelompok-kelompok tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: