Pukul Lebih Keras Rusia, Baku Tembak Akhirnya Pecah di Donetsk dan Luhansk
Situasi di Ukraina kembali memanas. Itu setelah Rusia resmi mengakui dua wilayah di timur Ukraina, yakni Donetsk dan Luhansk, sebagai negara bagian yang merdeka. Sudah terjadi baku tembak dan penduduk setempat mulai mengungsi.
Pengakuan itu tertuang dalam dekrit yang ditandatangani Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin (21/2/2022). Putin pun mengirim pasukan militernya ke dua wilayah tersebut.
Baca Juga: Elite dan Perbankan Rusia Dibikin Menjerit, Ternyata yang Dilakukan Amerika Bukan Main
Putin mengatakan, Ukraina adalah negara tanpa tradisi kenegaraan yang merdeka. Sejak runtuhnya Uni Soviet pada 1991, kata Putin, Kyiv telah mengambil keuntungan dari Rusia dan menjadikannya “pemerasan” ekonomi. Sekarang aspirasinya untuk bergabung dengan NATO menjadi ancaman langsung bagi keamanan Rusia.
“Dalam dokumen NATO, negara kami secara resmi dinyatakan sebagai ancaman utama bagi keamanan Atlantik Utara. Dan Ukraina akan menjadi batu loncatan untuk serangan itu,” kata Putin, dilansir Reuters kemarin.
Putin mengabaikan ancaman sanksi Barat jika terjadi agresi Rusia terhadap Ukraina. Menurut Putin, ancaman Barat muncul ketika kedaulatan dan kekuatan angkatan bersenjata Rusia menguat.
“Mereka mencoba memeras kami lagi. Mereka mengancam kami lagi dengan sanksi, yang menurut saya akan mereka tetapkan saat kedaulatan Rusia menguat dan kekuatan angkatan bersenjata kami tumbuh. Dan alasan untuk serangan atau sanksi lain akan selalu dibuat-buat,” kata Putin.
Putin mengatakan, Rusia memiliki hak untuk mengambil tindakan pembalasan dan memastikan keamanannya sendiri. “Itulah yang akan kami lakukan,” ujar dia.
Pengakuan Donetsk dan Luhansk yang memisahkan diri dari Ukraina merupakan deklarasi oleh Rusia bahwa mereka tidak lagi menganggapnya sebagai bagian dari Ukraina. Ini bisa membuka jalan bagi Moskow untuk secara terbuka mengirim pasukan militer ke kedua wilayah dengan menggunakan argumen bahwa itu intervensi sebagai sekutu untuk melindungi mereka dari Kyiv.
Putin pun memerintahkan tentara Rusia untuk melancarkan operasi militer di wilayah itu. Dia memerintahkan Kementerian Pertahanan Rusia untuk mengerahkan pasukan ke wilayah Donetsk dan Luhansk. Tindakan itu, menurut Putin, untuk menjaga perdamaian di wilayah itu.
Putin menuntut penghentian permusuhan oleh Ukraina dengan segera. Jika tidak segera dihentikan, Putin menyebut kemungkinan kelanjutan pertumpahan darah sepenuhnya menjadi tanggung jawab rezim yang berkuasa di Ukraina.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto