Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pukul Lebih Keras Rusia, Baku Tembak Akhirnya Pecah di Donetsk dan Luhansk

Pukul Lebih Keras Rusia, Baku Tembak Akhirnya Pecah di Donetsk dan Luhansk Kredit Foto: Reuters/Gleb Garanich

Solusi Diplomatik

Pemerintah Cina mendorong solusi diplomatik untuk menyelesaikan krisis Rusia-Ukraina. Beijing meminta para pihak melanjutkan dialog dan mencari solusi dengan asas kesetaraan dan saling menghormati.

Utusan Tetap Cina untuk PBB, Zhang Jun mengatakan, negaranya mengikuti perkembangan terkait krisis di perbatasan Rusia-Ukraina. Cina, kata Zhang, juga telah sepenuhnya menguraikan posisinya pada dua pertemuan Dewan Keamanan PBB.

“Kami menyambut dan mendorong setiap upaya untuk solusi diplomatik serta menyerukan semua pihak terkait untuk melanjutkan dialog, konsultasi, dan mencari solusi yang masuk akal untuk mengatasi masalah satu sama lain atas dasar kesetaraan dan saling menghormati,” kata Zhang dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan tentang Ukraina, Senin (21/2), dilaporkan Xinhua.

Menurut dia, situasi saat ini di Ukraina adalah akibat banyak faktor yang kompleks. “Cina selalu membuat posisinya sendiri sesuai dengan ciri dari masalah itu sendiri. Kami percaya bahwa semua negara harus menyelesaikan perselisihan internasional dengan cara damai, sesuai dengan tujuan dan prinsip-prinsip Piagam PBB,” ucapnya.

Kendati demikian, Zhang tak menyinggung tentang langkah Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui kemerdekaan Luhansk dan Donetsk, dua wilayah di timur Ukraina. Pada Senin (21/2), Putin menandatangani dekret yang mengakui Republik Rakyat Luhansk dan Republik Rakyat Donetsk sebagai negara merdeka serta berdaulat.

Menteri Luar Negeri Italia, Luigi Di Maio mengatakan, diplomasi adalah kunci meredakan ketegangan Rusia dan Ukraina. Dia memperingatkan, peperangan dapat menimbulkan dampak yang menghancurkan.

“Dialog harus menjadi kunci untuk memecahkan krisis ini. Namun, jelas bahwa kami mengamati operasi Rusia di perbatasan Ukraina dengan sangat prihatin,” kata Maio.

Dia mengatakan, para pengamat dari Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE) memiliki peran fundamental di Ukraina. Sebanyak 15 pengamat Italia sedang menjalankan misi penting di sana.

Maio berharap, ketegangan di perbatasan Rusia-Ukraina akan mereda dan solusi diplomatik akan menang. Sebab, peperangan bisa menimbulkan konsekuensi yang menghancurkan bagi Eropa.

Menurut Maio, Kedutaan Besar Italia di Kiev akan terus beroperasi penuh. Kendati begitu, dia meminta warga Italia yang berada di Ukraina untuk meninggalkan negara tersebut.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: