Analogi Menag Yaqut Menggelegar Singgung Pengeras Suara, Pengamat: Tidak Pantas Disampaikan
Kedua, menganalogikan toa masjid dengan gonggongan anjing bisa membuka persepsi yang beragam.
Baca Juga: Ebenezer Jadi Saksi Meringankan Munarman, Loyalis Jokowi Nggak Suka: Tidak Perlu Dibela!
"Ragam persepsi inilah yang menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat," jelasnya.
Oleh karena itu, sebaiknya seorang menteri tidak perlu mengatur hal-hal yang terlalu sensitif, apalagi berkaitan dengan agama."Sebagai pejabat publik juga harus selektif memilih diksi agar tidak menimbulkan jarak persepsi yang lebar," imbuh Jamiluddin Ritonga.(*)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto