Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PAN Ikut-ikutan Ngebet Pemilu Diundur: Kepuasan Terhadap Kerja Pak Jokowi Tinggi Sekali

PAN Ikut-ikutan Ngebet Pemilu Diundur: Kepuasan Terhadap Kerja Pak Jokowi Tinggi Sekali Zulkifli Hasan | Kredit Foto: Ferry Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan (Zulhas), mengungkapkan bahwa PAN setuju terhadap usulan penundaan pelaksanaan pemilu 2024. Tingginya hasil survei kepuasan Presiden Joko Widodo jadi salah satu alasan PAN setuju pemilu diundur.

"Memang survei menunjukkan kepuasan terhadap kinerja pemerintah, Pak Jokowi ini tinggi sekali. Artinya, Presiden Jokowi dinilai oleh masyarakat yang terbaik saat ini," kata Zulhas di Kompleks Parlemen Senayan, Jumat (25/2).

Ia memuji tingginya hasil survei kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi yang mencapai lebih dari 70 persen. Menurutnya hasil survei tersebut berbanding terbalik dengan kondisi yang terjadi saat dunia dihadapkan ancaman pandemi covid-19 dan tantangan ekonomi global.

Baca Juga: Silakan Simak Omongan Pak Haji Giring Ganesha: Rakyat Masih Menghendaki Jokowi Memimpin Indonesia

"(Kepuasan kinerja Presiden Jokowi) Lebih dari 70 persen, tepatnya 73 persen lebih. Kepuasannya ini berbanding terbalik dengan apa yang terjadi di belahan dunia terhadap survei yang dilakukan oleh lembaga tertentu kemarin kepuasannya sampai 73 persen," ujarnya.

Selain itu, alasan lain PAN setuju pemilu diundur lantaran pandemi Covid-19 belum berakhir. Menurutnya diperlukan perhatian khusus secara serius untuk menangani pandemi.

Kemudian belum stabilnya ekonomi juga jadi alasan pemilu 2024 perlu ditunda. Zulhas memandang, pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat masih perlu melakukan pemulihan untuk kembali bangkit.

"Pertumbuhan ekonomi yang rata-rata masih 3-3,5 persen dan situasi masyarakat yang kehilangan pekerjaan, usaha-usaha yang belum kembali pulih," ujarnya.

Kemudian, Zulhas menambahkan, perkembangan global yang memanas antara Ukraina dan Rusia juga diprediksi akan berpengaruh terhadap perekonomian global dan Tanah Air. Selain itu, Zulhas juga menyoroti besarnya biaya pemilu. "Pemilu ini biayanya besar. Terakhir itu saya dengar naiknya saja Rp 180-190 triliun," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: