Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Yakin Sektor Keuangan Syariah Bisa Percepat Pemulihan Ekonomi, Ma'ruf Amin: Ini Strategi yang Tepat

Yakin Sektor Keuangan Syariah Bisa Percepat Pemulihan Ekonomi, Ma'ruf Amin: Ini Strategi yang Tepat Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam mempercepat pemulihan ekonomi. Ma'ruf menyebut, salah satu caranya ialah dengan optimalisasi dan akselerasi keuangan syariah.

Data Bank Indonesia terbaru, ungkap Ma'ruf, menunjukkan bahwa secara keseluruhan pangsa sektor prioritas Halal Value Chain mampu menopang 25,44 persen ekonomi nasional. Sementara, sektor unggulan pada Halal Value Chain tersebut adalah pertanian, makanan halal, pariwisata ramah muslim, dan fesyen muslim.

Baca Juga: Majukan Umat, Wapres Dorong HIKMAT Aktif di Sektor Ekonomi Syariah

Ma'ruf mengeklaim jika kinerja keuangan syariah nasional pada masa pandemi makin menguat. Terutama, penyaluran pembiayaan dari industri jasa keuangan syariah.

"Tercatat tumbuh sebesar 6,18 persen (year on year)," kata Wapres Ma'ruf saat menjadi keynote speaker dalam acara Forum Ekonomi Merdeka, Senin (28/2/2022).

Ia mengeklaim, upaya Pemerintah Indonesia dalam penggerak kebangkitan ekonomi nasional ini menjadi potensi, kekuatan, dan modal yang tepat. "Ini akan menjadi penggerak kebangkitan ekonomi nasional apabila ditindaklanjuti dengan langkah-langkah strategis yang tepat, baik di tingkat negara dunia usaha hingga individu," ungkapnya.

Dalam forum Presidensi G20 yang sedang berlangsung saat ini, Ma,ruf berharap: pertama ,dapat menangani pengendalian pandemi dan penguatan sistem kesehatan nasional.

"Ini merupakan kunci pemulihan ekonomi: pengembangan vaksin dalam negeri, penerapan protokol kesehatan, serta layanan kesehatan masyarakat harus diperkuat termasuk memastikan dukungan fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan, dan obat-obatan tetap menjadi agenda penting dan utama di tahun 2022," ujarnya.

Kedua, lanjut Ma'ruf, reformasi struktural sebagai prasyarat bagi pemulihan ekonomi juga harus dilaksanakan dan dikawal secara serius. "Fokus pembangunan berkelanjutan yang diarahkan pada penguatan sumber daya manusia berkualitas pembangunan infrastruktur penciptaan iklim usaha dan investasi yang kondusif termasuk dukungan kepada pelaku UMKM," katanya.

"Penciptaan lapangan kerja berkualitas dan transformasi digital harus dapat direalisasikan dengan baik, riset dan inovasi harus diprioritaskan untuk merumuskan kebijakan yang modern, dan membangun sistem yang lebih tahan akan guncangan krisis di masa depan," ungkapnya.

Begitu pula dengan transformasi ekonomi berkelanjutan yang sudah diarahkan menuju green economy. Ilmu ekonomi perlu terus dikembangkan dengan partisipasi inklusif. Ketiga, posisi Indonesia di berbagai forum internasional juga harus dioptimalkan khususnya presidensi G20 tahun ini.

Ma'ruf menjelaskan, sebagai kontribusi Indonesia, arah pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang mengedepankan keadilan inklusi dan berkelanjutan harus terus didorong. Wapres menyebut, kepercayaan dunia internasional terhadap Indonesia sebagai aset yang tak ternilai mampu memulihkan perekonomian. Dia menjelaskan kepercayaan yang dihasilkan bukan diberikan cuma-cuma, melainkan karena keberhasilan Indonesia dalam mengendalikan pandemi.

"Pengalaman melewati krisis di masa lalu bangsa ini menunjukkan bahwa kita mampu bangkit, bahkan menjadi lebih kuat pascatempaan krisis," jelasnya.

Dia pun mencontohkan saat Presidensi G20, Indonesia menjalankan misinya, yaitu mengajak negara-negara mengedepankan pemulihan bersama. Wapres Ma'ruf menuturkan, pandemi telah mengajarkan bahwa pemulihan global tidak akan terjadi jika upaya ini tidak melibatkan semua negara di dunia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: