Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menelisik Harta Kekayaan Putin yang Sebenarnya... Katanya Diumpetin Sampai Rp2.800 T!

Menelisik Harta Kekayaan Putin yang Sebenarnya... Katanya Diumpetin Sampai Rp2.800 T! Kredit Foto: TASS/Russian Presidential Press and Information Office/Alexei Druzhinin

“Koleksi jam tangan Putin yang terlihat bernilai berlipat ganda dari gaji resminya,” ujar Bill Browder, seorang investor di Rusia yang menjadi kritikus sengit terhadap Putin kepada CNN pada 2018. “Kekayaan itu berasal dari pemerasan dan pencurian besar-besaran dari dana negara. "

Browder bersaksi di depan Senat AS pada tahun 2017 bahwa ia memperkirakan kekayaan pemimpin Rusia itu berkisar sekitar USD200 miliar (Rp2.867 triliun) dalam bentuk aset yang akan menjadikannya salah satu orang terkaya di planet ini.

Satu teori tentang kekayaan Putin menunjukkan bahwa dia telah mempersenjatai oligarki Rusia, mengancam mereka dengan penangkapan dan hal yang lebih buruk lagi, kecuali jika mereka memberikan uang tunai atau saham di perusahaan mereka kepadanya.

Namun, melacak kekayaannya terbukti hampir mustahil. Majalah Forbes bahkan mengatakan, mencari tahu kekayaan bersih Putin adalah teka-teki yang paling sulit dipahami dalam perburuan kekayaan.

"Tetapi hanya karena masyarakat umum tidak memiliki pemahaman yang baik tentang di mana aset Putin bersembunyi, kita dapat berasumsi bahwa badan intelijen dan penegak hukum AS dan Uni Eropa telah melacak asetnya selama bertahun-tahun," kata Ross S. Delston, seorang pakar anti pencucian uang.

"Jika pemerintah AS bersama dengan UE serius mengejar asetnya, akan ada banyak target yang harus dicapai," kata Delston. "Mereka akan ada di seluruh dunia ... tentu saja dalam batas-batas UE dan AS."

Tetapi apakah pembekuan aset Putin akan menghalanginya untuk melanjutkan serangan ke Ukraina? Hampir pasti tidak.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: