Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Blak-blakan! IRESS dan Asosiasi Serikat Pekerja Ingatkan Bahaya Pekerja China Bagi Indonesia!

Blak-blakan! IRESS dan Asosiasi Serikat Pekerja Ingatkan Bahaya Pekerja China Bagi Indonesia! Kredit Foto: Vicky Fadil

Menurutnya, tenaga kerja asal China ini berbahaya karena di sana setelah SMA dilakukan wajib militer selama dua tahun. Selain itu mayoritas pekerja China yang datang ke Indonesia adalah tentara yang pensiun dini.

"Pada 2017 saya mendengar 50 persen tentara China di pensiun dinikan karena mau berbasis teknologi persenjataanya lalu 50 persen lagi dipekerjakan di sektor BUMN dan di negara lain salah satunya di indonesia, jadi ini memang luar biasa," ujar Mirah.

Baca Juga: Dear Fresh Graduate, Ada Pesan Khusus Nih dari Warren Buffett: Carilah Pekerjaan yang...

"Harapan saya konsentrasi juga akan begitu banyaknya, TNI Polri harus fokus akan tenaga kerja asal China karena dari sisi keamanan bisa membahayakan," imbuhnya.

Selain itu, mayoritas daripada pekerja yang datang dari China ke Indonesia merupakan pekerja kasar dan memiliki upah yang jauh dibandingkan dengan pekerja Indonesia. 

"Jadi upahnya mereka yang sekelas sekuriti itu Rp25 juta kemudian tukang las staf-stafnya hampir rata-rata gajinya di atas Rp30 jutaan, artinya mereka dikonfirmasi selain mereka tidak punya keahlian tapi gajinya di atas UMP pekerja buruh indonesia," ujarnya.

Mirah mengatakan, berdasarkan informasi dari pekerja di Sulawesi tidak sedikit pekerja yang meninggal di kawasan industri asal China tersebut. Melihat hal tersebut menurutnya keselamatan dan kesehatan pekerja tidak diperhatikan.

"Saya juga menyoroti kinerja dari Disnaker di kota atau kabupaten provinsi yang ada investor China di sana tidak berdaya, kalau saya tanya teman di sana bu saya si sudah kenceng tapi dari pusat bahwa tolong diberhentikan penyelidikan anda dan ini luar biasa," jelasnya

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: