Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Prediksi Surya Paloh Soal Wacana Penundaan Pemilu 2024 Nggak Main-main! Bakalan Begini...

Prediksi Surya Paloh Soal Wacana Penundaan Pemilu 2024 Nggak Main-main! Bakalan Begini... Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra.
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wacana mengenai penundaan pemilihan umum (Pemilu) 2024 terus bergulir dan menuai beragam komentar dari banyak pihak, terutama para petinggi parta politik (Parpol) di tanah air.

Ketua Umum DPP Partai NasDem, Surya Paloh, juga turut berkomentar terkait hal itu, dirinya menilai bahwa wacana tersebut hanya akan berakhir sebelum tahap sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

Baca Juga: Soal Wacana Pemilu Ditunda, Surya Paloh Tegaskan Sikap: Nasdem Belum Tertarik!

"Satu-satunya adalah membawa ini ke sidang MPR dan amandemen. Nasdem mampu memprediksikannya, sebelum sampai situ, game is over (berakhir). Untuk apa kita buang energi kepada hal hal itu, banyak hal lain yang harus jadi konsern kita bersama," tegasnya, mengutip Antara, Kamis (3/3/2022).

Menurutnya, penundaan Pemilu bisa dilakukan ketika undang-undang diamandemen. Tidak bisa hanya dengan sebuah Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang.

"Kita anggap saja itu (penundaan), yang melemparkan isu, dan berwacana menawarkan konsep dan gagasan yang syukur-syukur diterima oleh masyarakat. Tapi prediksi Nasdem, itu tidak berakhir pada tingkat sampai pada keberanian dan kesepakatan untuk mengamendemen undang-undang," katanya.

Namun, ketika penundaan Pemilu diputuskan melalui perppu, dia menilai hal itu sangat berbahaya dan bisa menjerumuskan pemerintah saat ini.

Menurutnya banyak hal yang bisa dilakukan ketimbang memikirkan isu penundaan Pemilu 2024. Salah satunya perihal penanganan pandemi Covid-19 yang belum berakhir dan juga mengenai pemindahan ibu kota.

"Ini hal hal yang lebih besar dari pada hal itu. Ibarat air, ketika dia di gelas itu diisi air melampaui gelasnya, dia akan tumpah, itu tidak baik. Kita punya kapasitas yang maksimum dan jangan melampaui hal ini," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: