Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berkat Bantuan Gunung Prisma, Warga Desa Nangela Akhirnya Miliki Jembatan

Berkat Bantuan Gunung Prisma, Warga Desa Nangela Akhirnya Miliki Jembatan Kredit Foto: Gunung Prisma
Warta Ekonomi, Jakarta -

Setelah tiga tahun ‘terisolir’, warga Desa Nangela, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi akhirnya memiliki jembatan. Peresmian jembatan yang terletak di Dusun Selaeurih tersebut, dilakukan hari ini. 

Jembatan dibangun, setelah mendapat bantuan berupa material baja dari Gunung Prisma, perusahaan yang bergerak pada bidang pengadaan dan distribusi bahan bangunan dan infrastruktur. Bantuan tersebut, merupakan kali kesekian yang dilakukan Gunung Prisma. Agar tepat sasaran, Gunung Prisma bekerja sama dengan Yayasan Sehati Gerak Bersama Sukabumi.  

“Jembatan yang melintasi Sungai Cicurug ini sangat strategis, karena menjadi akses bagi kegiatan sosial, ekonomi, pendidikan, bagi masyarakat. Semoga dengan peresmian jembatan, aktivitas warga kembali normal dan bisa menjadi penggerak roda ekonomi,” urai Direktur Gunung Prisma, Liwa Supriyanti, dalam siaran pers-nya, Jumat (4/3/2022).

Baca Juga: Terapkan Standar Nasional dan Internasional, Gunung Raja Paksi Raih Sertifikat KAN

Menurut Liwa, selama ini masyarakat Nangela tak memiliki akses ke kota, termasuk ke rumah sakit. Satu-satunya cara, adalah dengan berjalan kaki melewati air sungai. Hanya saja, ketika air sungai dalam kondisi tinggi setelah hujan atau banjir, praktis tak ada yang bisa melintasi. 

“Makanya kami berharap, dengan dibangunnya jembatan, taraf sosial dan ekonomi masyarakat bisa meningkat. Kami gembira bisa berbagi dan peduli kepada masyarakat,” kata Liwa. 

Ketua Yayasan Sehati Gerak Bersama Sukabumi Andri Kurniawan mengapresiasi bantuan Gunung Prisma. Menurut Andri, bantuan tersebut sangat besar manfaatnya bagi masyarakat. “Makanya kami sangat bersyukur. Apalagi sudah beberapa kali Gunung Prisma memberikan bantuan infrastruktur di Sukabumi. Semoga kepedulian tersebut bisa menjadi contoh bagi perusahaan lain,” ungkap Andri.  

Menurutnya, sudah tiga tahun masyarakat di lima dusun di Desan Nangela Kecamatan Tegalbuleud, Sukabumi, tidak punya jembatan. Kelima dusun tersebut adalah Salaeurih, Cikupa, Cikuya, Sukaskirna, dan Caringin. “Akibatnya, jika sedang hujan dan air Sungai Cicurug sedang tinggi,  aktivitas mereka terganggu,” kata Andri. 

Baca Juga: Sosialisasi "Peran Penting CSR BUMN di Masyarakat"

Andri menambahkan, sebelum jembatan dibangun, masyarakat memang tidak memiliki akses lain. Dalam menjalankan aktivitas, mereka harus melintas sungai yang memiliki kedalaman sekitar 50 cm dalam kondisi surut. “Jadi, harus mencebur ke dalam sungai supaya bisa melintas. Kalau dalam kondisi air tinggi, tidak bisa dilewati, karena bisa setinggi dada orang dewasa atau bahkan lebih. Tentu saja sangat memprihatinkan, padahal di Nangela terdapat potensi ekonomi yaitu kapulaga,” tegas Andri. 

Bahkan menurutnya, sempat viral di medsos Sukabumi beberapa waktu lalu, ketika masyarakat menggotong warga yang sakit dengan tandu. Tetapi mereka harus menunggu dulu beberapa jam, karena air sedang tinggi. Setelah itu, barulah mereka bisa melintas dan menceburkan diri ke dalam sungai. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: