Ibu Negara Ukraina Berbagi Pesan Memilukan kepada Ibu dari Tentara Rusia
Olena Zelenska, istri Presiden Volodymyr Zelenskyy, turun ke media sosial pada Rabu (2/3/2022) untuk berbagi daftar cara sesama Ibu Negara dapat membantu untuk mengakhiri invasi Presiden Rusia Vladimir Putin ke tanah airnya.
Wanita 44 tahun, yang saat ini bersembunyi di sebuah lokasi rahasia di Ukraina bersama dua anak pasangan itu, menyerukan "kebenaran" tentang tindakan Rusia untuk diungkapkan kepada dunia. Dia juga meminta pesan khusus untuk disampaikan kepada ibu-ibu para pejuang negara, banyak dari mereka tidak menerima informasi tentang keterlibatan anak-anak mereka dalam konflik.
Baca Juga: Situasi Memburuk, Penembak Jitu Ukraina Cabut Nyawa Jenderal Top Rusia
"Apa yang terjadi di Ukraina bukanlah 'operasi militer khusus' seperti yang dikatakan Putin, tetapi perang skala penuh, di mana agresornya adalah Federasi Rusia," jelas Zelenska, dilansir Woman and Home.
“Beri tahu ibu Rusia bahwa putra mereka tidak terlibat dalam latihan militer—mereka sekarat saat mencoba merebut Ukraina,” ujarnya.
Penulis skenario yang ulung melanjutkan untuk menekankan gawatnya situasi bagi mereka yang ingin membantu rakyat Ukraina pada saat yang sulit ini.
“Anak-anak Ukraina harus tinggal dan belajar di tempat perlindungan bom, dan rumah sakit harus merawat pasien mereka di ruang bawah tanah,” tulisnya.
“Terlepas dari jaminan propagandis Rusia dan juru bicara Kremlin, sudah ada puluhan korban sipil di Ukraina,” kata dia dalam tulisan itu.
Zelenska juga menawarkan sejumlah langkah praktis yang dapat dilakukan publik untuk membantu mengakhiri konflik yang sedang berlangsung, yang telah menyebabkan lebih dari satu juta warga Ukraina mengungsi dan merenggut ribuan nyawa.
Presiden Putin meluncurkan invasi besar-besaran ke demokrasi Eropa Timur pada Kamis 24 Februari, menyerang negara berpenduduk 44 juta orang itu dari darat, udara, dan laut. Lebih dari 2.000 warga Ukraina telah tewas sejak konflik dimulai, menurut Layanan Darurat Negara Ukraina, sementara lebih dari satu juta orang telah meninggalkan negara itu.
Rusia mengatakan bahwa 498 tentaranya tewas dalam perang, jumlah kematian yang jauh lebih rendah dari perkiraan Ukraina 5.800.
Presiden Putin sebagian besar telah dikutuk oleh komunitas global, dengan banyak pemimpin dunia --termasuk Presiden AS Biden dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson—menjatuhkan sanksi ekonomi berat pada negara lintas benua itu sebagai tanggapan atas invasi tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: