Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Vladimir Putin Kuak Alasan Serang Ukraina, NATO Dibuat Tersudut

Vladimir Putin Kuak Alasan Serang Ukraina, NATO Dibuat Tersudut Kredit Foto: Reuters/Sputnik/Mikhail Klimentyev
Warta Ekonomi, Moskow -

Presiden Rusia Vladimir Putin hari Sabtu (5/2/2022) menguak alasan dirinya melakukan serangan terhadap Ukraina.

Dilansir dari RT, keputusannya itu untuk mencegah Barat terus-terusan memasok pemeritah Ukraina yang disebutnya radikal dan nasionalis dengan berbagai sumber daya, seperti senjata dan uang. 

Baca Juga: Undang-Undang Baru Diteken Putin, Hasilnya Ramai-ramai Angkat Kaki dari Rusia

Dia menambahkan bahwa pasukan Rusia "secara praktis selesai" menghancurkan situs militer Ukraina, seperti pertahanan udara dan depot senjata.

Presiden Putin menyatakan bahwa dia telah memerintahkan pasukan Rusia untuk menyerang Ukraina pekan lalu untuk menetralisir "ancaman nyata" yang datang dari Kyiv dan NATO.

Moskow telah lama memprotes infrastruktur militer Barat di sepanjang perbatasannya dan aspirasi Ukraina untuk bergabung dengan pakta pertahanan Atlantik pimpinan AS

“Mereka mulai mengatakan lebih aktif bahwa mereka akan mengakui (Ukraina) ke NATO. Ini akan mengarah pada apa? Semua anggota aliansi lainnya harus mendukung Ukraina jika terjadi konflik militer,” kata Putin. 

Presiden yang telah memimpin Rusia selama lebih dari 2 dekade itu menginginkan agar Ukraina menjadi negara netral.

“Mereka akan (menyerang) Krimea, dan kami akan dipaksa berperang dengan NATO. Apakah Anda mengerti konsekuensinya?,” ucap Putin.

Moskow merebut Krimea dari Ukraina karena kawasan teluk itu  dianggap memilih untuk bergabung dengan Rusia pada 2014 silam, ketika terjadi huru hara di Kyiv.

Di saat yang sama Donetsk (DPR)  dan Luhansk (LPR) memisahkan diri dari Ukraina.

Rusia menginvasi tetangganya pada 24 Februari, dengan alasan membela DPR dan LPR. Putin juga mengeklaim dia sedang mencari “demiliterisasi dan denazifikasi” negara itu.

Kyivmengatakan serangan itu sepenuhnya tidak beralasan dan meminta bantuan masyarakat internasional. 

Banyak negara, termasuk AS, Inggris, dan negara anggota UE, sejak itu memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Rusia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: