Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Tengah Tantangan Pandemi, Penjualan dan Laba SEMA Melonjak Signifikan

Di Tengah Tantangan Pandemi, Penjualan dan Laba SEMA Melonjak Signifikan Kredit Foto: SEMA

Sebagai informasi, FiberHome adalah pemain telekomunikasi terkemuka untuk mendukung berkembangnya industri energi terbarukan di Indonesia.  Adapun kontrak kerjasama dengan Fiberhome ditaken pada 19 April 2021 dan akan berlangsung hingga  19 April 2024. Kedua perusahaan bersepakat untuk pembangunan dan pembuatan baterai lithium.

“Perseroan berencana melakukan diversifikasi usaha dengan membuka pasar baru sebagai pendukung industri energi terbarukan. Perseroan membidik pasar penyedia energi melalui produksi baterai untuk keperluan data center perusahaan telekomunikasi dan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum),” imbuh Rudi.

Dengan mengestimasikan biaya investasi pembangunan SPKLU level 2 sebesar USD4.300 dan target kebutuhan SPKLU yang telah diproyeksikan oleh PLN pada 2021- 2025, maka terdapat potensi proyek minimum sebesar USD203 juta untuk perusahaan swasta.

Besarnya nilai proyek pembangunan SPKLU ini, Rudi berharap SEMA dapat memperoleh kontrak Kerjasama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN. Rudi menyatakan pihaknya siap membangun SPKLU ini di beberapa tempat strategis.

“Untuk mempertahankan pangsa pasar dalam industri panel listrik, baterai dan energi terbarukan, kami akan selalu melakukan usaha-usaha dalam memperbaiki dan meningkatkan kompetensi dan kualitas produk dengan melakukan inovasi produk, meningkatkan efisiensi proses produksi, serta melakukan survey pasar,” sambungnya.

Baca Juga: Target Masih Jauh, Pemerintah Kejar Ketertinggalan Bauran EBT

Ditambahkan Rudi, untuk pembangunan SPKLU rencananya akan dimulai awal tahun depan. Untuk saat ini perseroan sedang berupaya mengembangkan produk dengan pembangunan solar panel terlebih dahulu. 

Dalam pengembangan solar panel ini, SEMA direncanakan akan berpartner dengan perusahaan asal China, Golden Concord Holdings Limited (GCL-Poly). Untuk proyek solar panel yang akan mulai dibangun tahun ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pendapatan perusahaan hingga Rp20 miliar. 

"Kita baru mau kerjasama menjadi distributor salah satu merk dulu dan sekalian rencana mau assembling lokal. Nanti kita akan bikin merk sendiri," ulasnya.

Terkait dengan rencana pembangunan SPKLU, SEMA terlebih dahulu akan mencari product engineering dan kemudian diuji sampel untuk mendapatkan sertifikasi sebelum membangun lebih banyak. Untuk sementara ini nilai capex SPKLU masih dalam tahap pendalaman. Perseroan masih fokus mengembangkan panel surya di tahun ini.

"Tahun ini kita masih mengandalkan  panel dan baterai, untuk panel box kita produksi sendiri," pungkas dia.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: