Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hasil Survei: Erick Thohir Capres Visioner dan Intelektual

Hasil Survei: Erick Thohir Capres Visioner dan Intelektual Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hasil survei Politika Research and Consulting (PRC) dan Parameter Politik Indonesia (PPI) menyatakan Menteri BUMN Erick Thohir sebagai calon presiden (capres) yang visioner dan intelektual. Dalam survei itu, Erick mengungguli Prabowo Subianto.

"Ganjar Pranowo relatif tinggi. Angka yang dimiliki Ganjar itu 7,51, disusul oleh Anies Baswedan yang mendapatkan angka 7,32, kemudian disusul Sandiaga 7,20. Kemudian disusul oleh Ridwan Kamil 7,14, kemudian disusul Erick Thohir 6,88," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno.

Erick Thohir diketahui masuk lima besar di empat aspek, yaitu aspek visioner, intelektualitas, stabilitas emosi, dan gaya kepemimpinan. Ketum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) ini mendapatkan nilai 6,59 di aspek visioner.

Di aspek intelektualitas, mantan presiden Inter Milan ini juga masuk lima besar dengan nilai 7,17.  Erick unggul dari Prabowo Subianto, Andika Perkasa, Muhaimin Iskandar, Airlangga Hartarto, dan Agus Harimurti Yudhoyono yang nilai rata-ratanya 6.

Dalam aspek intelektualitas dibagi menjadi kememadaian pendidikan, gagasan cemerlang dan pemcahan masalah. Erick Thohir mendapatkan nilai masing-masing 7,27, 7,22, dan 7,04. Dari nilai tersebut jika di rata-rata, ia memperoleh angka 7,17.

Survei PRC dan PIP menguji 11 aspek terhadap 11 nama capres 2024. Ke-11 aspek tersebut antara lain visioner, kepemimpinan politik, intelektualitas, keterampilan politik, keterampilan komunikasi politik, stabilitas emosi, gaya kepemimpinan, nasionalisme dan religiusitas, penampilan, integritas moral, dan kapabilitas.

Survei PRC dan PPI dilakukan pada 5 Januari-5 Februari 2022 terhadap 207 tokoh dari enam unsur di 34 provinsi.

Enam unsur tersebut antara lain perguruan tinggi, media massa, dunia usaha, ormas keagamaan, institusi budaya, dan lembaga swadaya masyarakat. Pengukuran dalam survei KOL ini menggunakan Skala Likerts.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: