Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pentagon Sempat Mau Kirim Personel Khusus ke Ukraina tapi Dicegah Gedung Putih, Semua Kini Terungkap

Pentagon Sempat Mau Kirim Personel Khusus ke Ukraina tapi Dicegah Gedung Putih, Semua Kini Terungkap Kredit Foto: AP Photo/J. Scott Applewhite

AS telah mengirim lebih banyak senjata secara signifikan sejak Rusia menginvasi pada 24 Februari, meskipun pertempuran yang sedang berlangsung telah membuat pengiriman jauh lebih menantang.

Kekhawatiran tentang eskalasi masih membentuk pendekatan pemerintah terhadap perang. Pekan lalu, Washington memilih untuk tidak mendukung rencana Polandia untuk mentransfer jet tempur MiG-nya melalui AS ke Ukraina, karena kekhawatiran tentang bagaimana hal itu akan diterima di Moskow.

Dan Biden telah tegas dalam penentangannya untuk mendirikan zona larangan terbang di atas Ukraina --posisi yang juga dimiliki oleh sebagian besar Partai Republik.

Laporan dari medan perang Ukraina menunjukkan bahwa komponen kunci dari strategi pertahanan Ukraina bergantung pada kelompok-kelompok kecil tentara tidak teratur yang melakukan serangan gaya gerilya terhadap pasukan Rusia --yang jauh melebihi jumlah pejuang Ukraina.

Sekarang, saat perang memasuki minggu ketiga, Ukraina tampaknya siap untuk apa yang mungkin menjadi periode perang tidak teratur yang berkepanjangan.

Berman mengatakan bahwa mengingat pertempuran itu, Ukraina sekarang tidak mungkin mendapat manfaat dari jenis pelatihan yang akan diberikan personel operasi khusus.

“Mereka mendapatkan pengalaman medan perang dunia nyata di medan pertempuran perkotaan secara real time dalam pertarungan mereka melawan Rusia, dan mereka melakukannya dengan cukup baik,” katanya.

“Jadi bagi saya program ini, apakah itu berharga untuk maju, akan seimbang dengan apakah siswa telah menjadi master atau tidak,” pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: