Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menohok! Desainer Kritisi Logo Halal Buatan Menag: Tulisan Halal dalam Bahasa Arab Sukar Dipahami!

Menohok! Desainer Kritisi Logo Halal Buatan Menag: Tulisan Halal dalam Bahasa Arab Sukar Dipahami! Logo halal Kemenag. | Kredit Foto: Instagram/BPJPH
Warta Ekonomi, Jakarta -

Desainer Logo, Andi Syahrir melontarkan kritik terhadap pembuatan logo halal baru oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJH) Kementerian Agama (Kemenag).

Andi secara khusus menyoroti tulisan halal yang dirangkai dari huruf  Arab dalam logo tersebut. Tulisan yang dibikin menyerupai bentuk gunung itu disebutnya tampak tidak terlihat jelas, dengan demikian, masyarakat awam diyakininya tidak langsung bisa menangkap tulisan tersebut.

"Logo halal yang baru secara keterbacaan kurang baik. Masyarakat awam yang kurang bisa memahami bahasa Arab akan sulit memahaminya," kata Andi ketika dikonfirmasi Populis.id Senin (14/3/2022).

Baca Juga: Akui Terinspirasi dari Wayang Kulit, Anak Buah Menag Beberkan Makna Logo Halal Baru, Ternyata...

Andi juga mengkritik keras Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang memutuskan untuk merubah secara total warna logo halal itu. Adapun warna pada logo bikinin Majelis Ulama Indonesia (MUI) adalah hijau namun pada logo baru ini didominasi warna ungu. 

Kendati mengkritisi tulisan halal, namun menurut Andi bentuk  logo baru halal sudah termasuk modern, logo simple itu kata, memang sedang banyak digandrungi berbagai perusahaan ternama di Indonesia. 

"Brand brand atau perusahaan besar yang meredesign logonya biasanya tidak merubah total terutama pada warna,  dimana kita tau bersama bahwa warna hijau bisa lebih melambangkan keimanan dan rasa nyaman dan aman," tukasnya. 

Sebelumnya, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama (Kemenag) telah meluncurkan label halal. Dengan demikian, label yang diterbitkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah tidak berlaku lagi. 

Namun, label halal ini mendapat sorotan lantaran tulisan halal tidak sejelas pada tulisan sebelumnya. Gunungan yang dijadikan filosofi pembuatan logo pun menuai kritik lantaran dianggap hanya menonjolkan budaya Jawa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: