Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mulanya Diprediksi Beres 2 Hari, Intelijen Amerika Klaim Putin Frustrasi dengan Invasi Militernya

Mulanya Diprediksi Beres 2 Hari, Intelijen Amerika Klaim Putin Frustrasi dengan Invasi Militernya Kredit Foto: Sputnik/Mikhail Tereshchenko
Warta Ekonomi, Moskow -

Berdasarkan asesmen intelijen Amerika Serikat (AS) saat ini Presiden Rusia Vladimir Putin semakin frustrasi dengan kegagalan militernya di Ukraina. Pasalnya perang yang diprediksi dimenangkan dalam dua hari sudah memasuki hari ke-20.

Intelijen AS menilai hal ini akan menimbulkan lebih banyak kekerasan dan kehancuran di Ukraina. Sejumlah pejabat intelijen AS mengungkapkan kekhawatiran mereka mengenai kemungkinan Putin meningkatkan eskalasi untuk menghancurkan perlawanan sengit Ukraina.

Baca Juga: Yang Berbeda di Rusia Setelah Putin Lancarkan Serangan ke Ukraina: Harga Naik Tiap Menit

Militer Rusia masih jauh lebih unggul dan beberapa pekan terakhir mereka juga terus membom kota-kota besar negara tetangganya itu. Dunia pun telah menyaksikan kengerian serangan rudal Rusia ke rumah sakit bersalin pekan lalu.

Tapi Direktur Badan Intelijen Pusat AS (CIA) William Burns mengatakan Putin masih terlindungi dari tekanan domestik menggunakan apa yang ia sebut 'gelembung propaganda'.

Ia mengatakan Barat harus memahami pola pikir Putin sambil terus menyediakan bantuan militer ke Ukraina dan mencegahnya menyerang langsung negara-negara NATO atau menekan tombol nuklir.

Dalam rapat dengar di Kongres yang berlangsung selama dua hari pekan lalu pejabat intelijen AS mengungkapkan kekhawatiran mereka pada apa yang mungkin akan dilakukan Putin. Kecemasan itu akan membentuk keputusan para pembuat kebijakan AS mengenai Ukraina.

Pada anggota parlemen di rapat dengar itu Burns mengatakan selama dua dekade terakhir Putin mendominasi total perpolitikan Rusia. Ia menguasai pasukan keamanan, lingkar kecil penguasa, dan menyingkirkan para pembangkang dan oposisi.

Sudah lama diketahui ia mengkritik pecahnya Uni Soviet dan menolak kedaulatan Ukraina. Ia juga menyebut berakhirnya perang nuklir dengan Rusia sebagai martir.

"(Putin) menjahit kombinasi keluhan dan ambisi yang mudah terbakar selama bertahun-tahun," kata Burns seperti dikutip kantor berita Associated Press, Senin (14/3/2022).

Burns mengatakan Putin memprediksi sudah bisa menguasai Ukraina dalam dua hari. Tapi militernya gagal menguasai kota-kota besar dan kehilangan ribuan personil.

Sanksi-sanksi yang diberlakukan Barat dan negara-negara lain menekan perekonomian Rusia dan merusak gaya hidup mewah para oligarki dan standar hidup masyarakat umum.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: