Gross profit margin adalah margin laba kotor yang digunakan untuk menganalisa kesehatan keuangan perusahaan dengan menghitung jumlah uang yang tersisa dari penjualan produk setelah dikurangi harga pokok penjualan (HPP). Gross profit margin sering dinyatakan sebagai persentase penjualan.
Persentase margin laba kotor perusahaan dihitung terlebih dahulu mengurangi harga pokok penjualan (HPP) dari penjualan bersih (pendapatan kotor dikurangi pengembalian, tunjangan, dan diskon). Angka ini kemudian dibagi dengan penjualan bersih untuk menghitung margin laba kotor dalam persentase.
Baca Juga: Apa Itu Gross Profit?
Harga pokok penjualan pada laporan laba rugi perusahaan memperhitungkan biaya langsung produksi produk mereka. Biaya langsung mencakup biaya-biaya yang secara khusus terkait dengan objek biaya, yang mungkin berupa produk, departemen, atau proyek.
Jika margin laba kotor perusahaan sangat berfluktuasi, ini mungkin menandakan praktik manajemen yang buruk atau produk yang lebih rendah. Meski demikian, fluktuasi dapat terjadi ketika perusahaan membuat perubahan operasional besar-besaran pada model bisnisnya, di mana volatilitas sementara seharusnya tidak perlu dikhawatirkan.
Penyesuaian harga produk juga dapat mempengaruhi margin kotor. Jika sebuah perusahaan menjual produknya dengan harga premium, maka ia memiliki margin kotor yang lebih tinggi.
Tetapi ini bisa menjadi tindakan yang rumit karena jika perusahaan menetapkan harga terlalu tinggi, lebih sedikit pelanggan yang dapat membeli produk tersebut sehingga akibatnya perusahaan dapat menurunkan pangsa pasar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: