Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Begini Prediksi Kapan Invasi Rusia akan Berakhir Menurut Penasihat Kepresidenan Ukraina

Begini Prediksi Kapan Invasi Rusia akan Berakhir Menurut Penasihat Kepresidenan Ukraina Kredit Foto: Instagram/Russian Army
Warta Ekonomi, Moskow -

Penasihat Kepala Staf Presiden Ukraina, Oleksiy Arestovich, telah mengungkapkan pendapatnya tentang kemungkinan kapan invansi Rusia akan berhenti.

Menurut Arestovich, perang di Ukraina kemungkinan akan berakhir pada awal Mei, yakni ketika Rusia kehabisan sumber daya untuk menyerang Ukraina.

Baca Juga: Buntut Invasi Ukraina, Diplomat Rusia Ramai-ramai Kena Usir, Kapal Rp 2 Triliun Disita

Seperti dilaporkan Reuters, Arestovich mengungkapkan prediksinya itu pada Senin (14/3/2022) malam waktu setempat. 

Dalam sebuah video yang diterbitkan oleh beberapa media Ukraina, Arestovich mengatakan waktu yang tepat akan tergantung pada seberapa banyak sumber daya yang Kremlin sedia gelontorkan untuk kampanye perangnya.

"Saya pikir paling lambat Mei. Awal Mei, kita harus memiliki kesepakatan damai, mungkin jauh lebih awal. Kita akan lihat, saya berbicara tentang kemungkinan tanggal terbaru," kata Arestovich. 

Pembicaraan antara Kyiv dan Moskow, di mana Arestovich tidak terlibat secara pribadi, sejauh ini hanya menghasilkan sedikit hasil selain beberapa koridor kemanusiaan dari kota-kota Ukraina yang terkepung.

Namun, Arestovich yakin bahwa akan ada segera kesepakatan damai yang dicapai kedua negara.

"Kami berada di persimpangan jalan sekarang: akan ada kesepakatan damai yang dicapai dengan sangat cepat, dalam satu atau dua minggu, dengan penarikan pasukan dan segalanya, atau akan ada upaya untuk menyatukan beberapa hal. Katakanlah, warga Suriah untuk sebuah ronde kedua dan, ketika kita mencampur faktor ini juga, kesepakatan akan terjadi pada pertengahan April atau akhir April," katanya.

Kendati begitu, Arestovich juga menyebut adanya skenario lain, di mana Rusia mungkin saja malah mengirim militer barunya.

"Skenario yang benar-benar gila juga bisa melibatkan Rusia mengirim wajib militer baru setelah satu bulan pelatihan," ungkap Arestovich.

Arestovich kemudian mengungkap bahwa bentrokan taktis kecil mungkin akan tetap terjadi selama setidaknya satu tahun. Meskipun dalam  hal ini, perdamaian telah disepakati, dan Ukraina bersikeras pada pemindahan total pasukan Rusia dari wilayahnya.

Perang di Ukraina dimulai pada 24 Februari ketika Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan apa yang disebutnya sebagai 'operasi militer khusus'. Invasi yang dilakukan Putin ini menjadi serangan terbesar terhadap negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: