Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Budaya Bisa Pengaruhi Bottom Line Perusahaan

Budaya Bisa Pengaruhi Bottom Line Perusahaan Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Budaya dapat memengaruhi banyak aspek dalam organisasi, antara lain pada cara pengelolaan bisnis, pada output produk atau jasa yang dihasilkan, pada kesetiaan pelanggan, dan reputasi organisasi, yang semuanya punya pengaruh pada bottom line.

Head of Governance Risk Control & Technology Consulting RSM Indonesia, Angela Simatupang, mengungkapkan, "Budaya adalah bagaimana bisnis beroperasi dan publik makin kritis melihat bagaimana nilai perusahaan telah melekat dalam budaya perusahaan dan tercermin dalam prosedur kerja dan pengambilan keputusan bisnis, dan berharap komitmen perusahaan untuk memastikannya melalui pengelolaan dan pengukuran antara lain melalui review berkala."

Baca Juga: Resmi Jalin Kerjasama Joint Venture, Erajaya Grup dan The Gioi Di Dong Bentuk Perusahaan "Era Blue"

Dalam webinar yang diadakan oleh RSM Indonesia yang bertajuk Organization Culture Audit, turut hadir Partner Governance Risk Control RSM Indonesia GMB Daniel Probo dan Senior Manager Governance Risk Control Practice RSM Indonesia Kresna Cahya Andika sebagai narasumber.

"Bila kita membicarakan profit atau margin, pasti erat kaitannya dengan tujuan yang ingin dicapai. Namun, sering kali kita lupa bahwa budaya organisasi turut berperan di dalam pelaksanaan bisnis sehari-hari yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut," ujar GMB Daniel Probo, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (16/3/2022).

Berdasarkan definisinya, budaya organisasi adalah jenis sikap dan cara kerja yang disepakati bersama oleh stakeholder internal, atau suatu cara organisasi menjalankan aktivitas bisnis, meliputi aktivitas, proses, pengambilan keputusan, filosofi yang terkait dengan nilai/asumsi/kepercayaan para stakeholder internal di mana itu akan terwujud dalam perilaku yang dijalankan sehari-hari. Hal ini juga akan berpengaruh dalam penanganan masalah yang muncul sebagai bagian dari pengelolaan risiko.

Sementara untuk sisi manajemen, budaya organisasi dapat digunakan untuk mempromosikan organisasi kepada karyawan maupun calon karyawan sehingga nilai perusahaan naik di antara stakeholder internal. Untuk eksternal organisasi, budaya mencerminkan integritas organisasi sehingga berdampak dalam hubungan bisnis mereka apabila dihubungkan dengan pembagian informasi dan transparansi.

Peran audit internal dalam suatu organisasi antara lain sebagai pihak yang objektif dalam mengumpulkan, mengevaluasi, dan mengomunikasikan aktivitas atau proses pemeriksaan; meningkatkan dan melindungi nilai organisasi dengan cara menyediakan saran dan masukan terkait penanganan risiko; serta merekomendasikan nilai-nilai yang dapat memengaruhi tujuan, program, dan aktivitas organisasi.

Kresna Cahya Andika menambahkan, "Hubungan budaya organisasi dengan kendali di sekitarnya sangatlah erat karena berkaitan dengan efektivitas kerja kerja. Sikap dan tindakan yang diambil oleh manajemen akan memengaruhi komponen seperti lingkungan, penanganan risiko, aktivitas, informasi dan komunikasi, serta pengawasan."

Karenanya, audit internal memiliki peran penting dalam mengidentifikasi komponen kunci dalam budaya organisasi, penyesuaian ekspektasi dan pertimbangan stakeholder kunci, arah tujuan organisasi, pertimbangan dalam penilaian juga identifikasi budaya yang akan diturunkan pada karyawan baru.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: