Rusia Tanpa Lawan, Perang Brutal di Ukraina Bikin Nyali Sukarelawan Asing Seketika Ciut
Sejumlah sukarelawan asing tampaknya tidak siap menghadapi kenyataan perang brutal melawan militer konvensional yang modern di Ukraina.
Mereka lantas mengurungkan niat untuk melanjutkan berperang, dan kembali ke negara masing-masing.
Baca Juga: Krisis Ukraina-Rusia, Indonesia Siap Perang Dagang
Serangan rudal Rusia pada Minggu (13/3/2022) yang menghujani pangkalan pelatihan sukarelawan di Yavoriv dekat perbatasan Polandia membuat banyak dari mereka seketika ciut nyali.
Serangan itu menewaskan 35 orang dan melukai 134, menurut pihak berwenang Ukraina. Rusia mengklaim jumlah korban tewas jauh lebih tinggi.
“Benar-benar neraka, api, teriakan, kepanikan. Dan lebih banyak lagi bom dan misil,” kata sukarelawan Swedia Jesper Soder kepada Associated Press dikutip dari news.com.au, Kamis (17/3).
Soder mengatakan dia kemudian memimpin sekelompok orang asing termasuk Skandinavia, Inggris dan Amerika keluar dari pangkalan dan kembali melintasi perbatasan Polandia.
Bicara mengenai serangan pada hari Minggu, Soder menyebut bahwa militer Rusia menyerang secara presisi.
"Mereka tahu persis di mana penyimpanan senjata kami. Mereka tahu persis di mana gedung administrasi itu berada. Rusia memukul paku di kepala dengan semua misil mereka," kata dia.
Veteran Angkatan Darat AS lainnya yang selamat dari serangan itu, yang diidentifikasi sebagai "Hieu", berbicara kepada publikasi militer Task & Purpose minggu ini.
“Saya selamat karena rudal menghantam struktur keras, bukan tenda tempat saya berada,” katanya.
Dia menambahkan bahwa Ukraina menawarkan untuk membawa siapa saja yang tidak ingin terus berperang setelah serangan rudal kembali ke perbatasan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto