Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penjelasan Ilmuwan Soal Bagaimana Varian Deltacron Bisa Tercipta

Penjelasan Ilmuwan Soal Bagaimana Varian Deltacron Bisa Tercipta Kredit Foto: Republika
Warta Ekonomi -

Varian virus Deltacron yakni kombinasi dari Delta dan Omicron sudah ditemukan kasusnya di Eropa dan Amerika Serikat. Varian hibrida virus corona ini diyakini tidak lebih berbahaya dari varian sebelumnya

Para peneliti dari Siprus pada awal Januari lalu untuk pertama kalinya melaporkan munculnya varían virus corona rekombinan dari varian Delta dan Omicron. Apa yang disebut varian Deltacron ini mula-mula memicu kecemasan para ilmuwan.

Baca Juga: Menkes: Jangan Panik, Sub Varian Omicron BA2 Sudah Sebulan Masuk Indonesia

Namun kemudian diketahui, laporan mengenai varian baru Deltacron itu terjadi gara-gara laboratorium mereka tidak steril.

Kasus infeksi varían Deltacron benar-benar muncul dua bulan kemudian di Eropa dan Amerika Serikat. Kasus Deltacron di Eropa dilaporkan terdeteki di Perancis, Denmark, Jerman, Belanda, dan Inggris.

Juga di AS dilaporkan munculnya infeksi varían hibrida Deltacron ini. Walaupun kasusnya langka, para ilmuwan kembali mengingatkan, pandemi COVID-19 belum berakhir. Tren saat ini, untuk kembali ke kehidupan normal di banyak negara sudah dilakukan pelonggaran aturan COVID-19.

Bagaimana varian Deltacron tercipta?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga sudah melakukan konfirmasi adanya varian hibrida baru ini dan sudah bersiap sejak dini.

"Kami mengenal rekombinan ini, yang merupakan campuran dari Delta AY4 dan Omicron BA1." kata Maria van Kerkhove, pakar WHO untuk urusan corona.

Van Kerkhove menegaskan, rekombinan semacam itu punya kemungkinan besar tercipta, jika dua varían virus corona seperti Delta dan Omicron bersirkulasi secara luas pada saat bersamaan.

Jika satu orang terinfeksi dua varian virus corona dalam waktu bersamaan, hal itu dapat memunculkan varían hibrida semacam Deltacron, walaupun kasus semacam ini jarang terjadi.

Para ahli menduga kuat, pada saat pergantian tahun, ketika wabah varían Delta yang dominan digantikan varían Omicron yang lebih gampang menular, muncul kemungkinan lebih besar, satu orang bisa terinfeksi dua varian ini dalam waktu bersamaan.

Saat virus membiak dalam tubuh inangnya, material genetika bisa saling dipertukarkan dan bercampur hingga terjadi kombinasi menjadi varían hibrida baru.

Akan tetapi kasus semacam ini sangat jarang terjadi, karena dari segi evolusi varian hibrida biasanya tidak memiliki keuntungan dibanding varian awal.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: