Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tak Gentar dengan Ancaman, Fatia Siap Buka ke Publik Data Penguasa Diduga 'Bermain' Tambang di Papua

Tak Gentar dengan Ancaman, Fatia Siap Buka ke Publik Data Penguasa Diduga 'Bermain' Tambang di Papua Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

Koordinator KontraS Fatia Maulidiyanti menegaskan dirinya telah siap menerima konsekuensi atas kasus yang menjerat dirinya, termasuk ditahan. Fatia bersama Direktur Lokataru Haris Azhar ditetapkan sebagai tersangka kasus pencemaran nama baik Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan (LBP).

Tidak hanya itu, kata Fatia, dirinya juga siap membuka data yang dimilikinya untuk diketahui masyarakat luas. Data tersebut terkait keterlibatan Luhut Binsar Panjaitan dibalik relasi ekonomi operasi militer di Intan Jaya, Papua. Akibat menyebutkan nama-nama penguasa yang diduga 'bermain' dalam bisnis tambang di Intan Jaya, Papua, Fatia dan Haris Azhar dipolisikan.

"Jadi yang perlu dilihat ditanya ke polisi apakah ditahan atau tidak. Kalau kami siap dengan konsekuensi ini dari awal dan kita siap buka data ke publik," tegas Fatia, saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (21/3/2022).

Baca Juga: Panjang Dah Nih Urusan, Haris Azhar Akan Tempuh Jalur Hukum, Luhut Mohon Siap-siap!

Selain itu, Fatia juga menyebut penetapan dirinya dan Haris Azhar sebagai tersangka merupakan bentuk kriminalisasi yang dilakukan pejabat negara. Menurutnya, upaya kriminalisasi dan pembungkaman ini kerap menimpa pihak-pihak yang mengkritik maupun menyuarakan adanya pelanggaran hak asasi manusia (HAM) kepada pemerintah.

"Terjadi juga kepada beberapa korban, pembela HAM yang aktif menyuarakan kritiknya, masukan kepada negara," ungkap Fatia.

Lanjut Fatia, harusnya Presiden Joko Widodo harus menyoroti fenomena ini. Maka dengan demikian, pemerintah jangan sibuk mengkriminalisasi aktivis. Namun pemerintah, dalam hal ini pejabat tinggi negara harusnya fokus mengurusi Papua, agar tidak terjadi konflik terus menerus.

"Jadi semestinya presiden khususnya itu menyoroti fenomena ini dan tidak sibuk kriminalisasi aktivis tapi sibuk urusi Papua biar tidak konflik terus," tegas Fatia.

Sebelumnya, Haris Azhar juga menegaskan dirinya tidak gentar jika harus mendekam dibalik jeruji besi. Ia tidak takut apabila nantinya setelah diperiksa sebagai tersangka kasus pencemaran nama baik langsung ditahan oleh polisi.

"Jadi walaupun saya sampai di tahan hari ini atau kapanpun ditahan itu enggak ada masalah," tegas Haris Azhar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: