Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

DPR, HKTI, KTNA, dan HMPO Sepakat Penggunaan Pupuk Organik Diperluas

DPR, HKTI, KTNA, dan HMPO Sepakat Penggunaan Pupuk Organik Diperluas Kredit Foto: Antara/Irwansyah Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi, mendukung upaya pemerintah dalam mengembalikan kesuburan lahan melalui penggunaan pupuk organik. Hal ini disampaikan Dedi dalam rapat dengar pendapat bersama Ketua HMPO, KTNA dan HKTI. Menurut Dedi, penggunaan pupuk organik merupakan sebuah keharusan untuk kepentingan pertanian Indonesia yang jauh lebih baik dan jauh lebih sehat.

"Penggunaan pupuk organik itu sebuah keharusan kalau pertanian kita ingin go internasional. Kenapa? Karena kalau cuma mengandalkan yang saat ini berat Pak. Orang Sunda itu dari dulu punya istilah banyak pare, konci leuwit duit loba. Dipipir ada si jabrik di kolong ada si jambrong dan di tukang ada kambing. Semuanya berkaitan dengan pupuk organik," ujar Dedi, Senin (21/3/2022).

Baca Juga: Pupuk Kaltim Fasilitasi Pameran Produk Dua UMKM Binaan di Ajang MotoGP Mandalika

Senada, Anggota Komisi IV lainya dari Fraksi Gerindra, Endang Setyawati Thohari, mendukung penuh penggunaan pupuk organik sebagai alternatif, juga solusi jangka panjang dalam mengembalikan kesuburan lahan.

"Karena itu, ke depan saya ingin ada grand strategi untuk kepentingan petani. Jadi siapapun menterinya siapapun pejabatnya penggunaan pupuk organik ini tetap jalan," katanya.

Ketua Himpunan Mitra Produksi Organik (HMPO), Muhammad Parto, mengatakan bahwa keberadaan pupuk organik sudah seharusnya mendapat perhatian serius dari pemerintah. Salah satunya adalah dengan menganggarkan alokasi subsidi. Sebab, menurut Parto, berdasarkan pengalaman HMPO, kotoran hewan dari ujung Madura sampai pulau terluar lainya secara rutin diangkut dan dibersihkan Petrorganik.

"Kami ini Pak, selama ini adalah pejuang lingkungan hidup. Mengapa demikian, karena semua kotoran ayam dari ujung Pulau Madura sampai ke timur kami yang menghabiskan sehingga polusi bau yang dikeluhkan masyarakat bisa diatasi. Makanya saya berharap pemerintah mendukung dan merangsang petani untuk cinta terhadap pupuk organik," katanya.

Ketua KTNA Jawa Barat, Otong Wiranta, memastikan bahwa semua anggota KTNA di seluruh daerah akan mendukung penuh kebijakan pemerintah dalam memaksimalkan pemakaian pupuk organik. Hal senada juga diungkapkan Sekjen HKTI Sadar Subagyo. Menurutnya, cakupan penggunaan pupuk organik harus diperluas secara merata di seluruh daerah.

Sebelumnya, dalam beberapa kesempatan lalu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengaku ingin petani bisa menghasilkan pupuk organik secara mandiri yang kualitasnya bisa lebih baik dari pupuk anorganik. Salah satunya dengan memanfaatkan jerami hasil panen raya.

"Hasil pertanian nonpestisida itu kualitasnya lebih baik dan pasarnya cukup besar. Ke depan, penggunaan pupuk organik makin menguntungkan. Petani bisa memproduksinya sendiri, misalnya dengan kotoran hewan atau jerami padi," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: