Elektabilitas Prabowo Boleh Didepan, Tapi Kalau Soal Pilihan Presiden, Anies Juaranya
Hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) memotret bahwa Prabowo Subianto memiliki elektabilitas tertinggi dibanding tokoh lainnya mengenai Pilpres. Namun, apabila dilakukan pertanyaan tertutup kepada koresponden terhadap 40 nama tokoh lainnya, posisi Prabowo turun drastis digantikan oleh Anies Baswedan yang menempati urutan teratas.
Direktur eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah menjelaskan perubahan respons publik itu berkaitan dengan popularitas Prabowo yang memuncaki persentase. Ketika koresponden tidak diberi lembar bantuan jawaban dalam memilih presiden, Prabowo menjadi tokoh paling banyak dipilih.
Baca Juga: Jeng Jeng... Anies Baswedan dan AHY Dideklarasikan untuk Pilpres 2024, Demokrat Ungkap Hal Ini
“Ketika responden tidak diberi pilihan soal nama-nama tokoh di Pilpres, Prabowo berhasil menempati urutan teratas dengan 14,2 persen. Hanya saja ketika surveyor menyodorkan 40 nama yang harus dipilih oleh koresponden, posisi teratas Anies Baswedan dengan 21,4 persen. Hal ini menandai jika Prabowo dipilih karena faktor popularitas," kata Dedi dalam keterangannya, Selasa (22/3).
Dalam survei yang sama, ketika koresponden tidak dibekali lembar bantuan jawaban, terdapat kader Partai Golkar Dedi Mulyadi memasuki bursa Pilpres. Dedi Mulyadi menempati urutan ketujuh dengan 1,3 persen, tepat di bawah Ridwan Kamil dengan 1,8 persen, dan meninggalkan cukup jauh dari ketua umum Golkar Airlangga Hartarto yang bertahan di urutan ke-18 dengan 0,1 persen.
“Dedi Mulyadi juga cukup menarik, karena masuk dalam daftar top of mind. Dari sisi ini bisa dilihat jika popularitas bisa menentukan sikap pemilih, tetapi tidak semua tokoh berhasil mengonversi popularitas menjadi elektabilitas. Puan dan Airlangga adalah dua tokoh dengan popularitas cukup baik, tetapi tidak dengan elektabilitas” tambahnya.
Sementara itu, dalam skema 40 nama Capres yang ditawarkan IPO, posisi di bawah Anies Baswedan ada Ganjar Pranowo 18,9 persen. Lalu, Prabowo Subianto 17,5 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 7,6 persen, Ridwan Kamil 4,8 persen, Sandiaga Uno 3,2 persen, dan Dedi Mulyadi 2,1 persen.
“Dedi Mulyadi konsisten berada di posisi ketujuh saat diajukan pertanyaan terbuka juga tertutup dengan 40 nama tokoh lainnya. Ini menjadi catatan, karena Dedi Mulyadi tidak miliki panggung politik sebagai kepala daerah, atau pejabat negara sebagaimana nama-nama populer lainnya.” pungkas Dedi.
Baca Juga: Ada Udang di Balik Batu, Ada Kepentingan Pengusaha di Balik Penundaan Pemilu?
Survei IPO dilakukan pada 10-17 Maret 2022, dengan metode wawancara kepada 1220 koresponden yang tersebar proporsional skala nasional. Memiliki perhitungan toleransi kesalahan (margin of error) 2,9 persen dengan tingkat akurasi data 95 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar