Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hati-hati, G20 di Indonesia bakal Memanas, Ada Gerakan Barat buat Usir Rusia

Hati-hati, G20 di Indonesia bakal Memanas, Ada Gerakan Barat buat Usir Rusia Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya di Barat sedang menilai apakah Rusia harus tetap di G20 setelah invasinya di Ukraina. Demikian menurut sejumlah sumber kepada kantor berita Reuters.

Sumber itu meyakini, setiap usulan untuk mengeluarkan Rusia dari G20 kemungkinan akan diveto oleh anggota-anggota G20 seperti China, India, Arab Saudi, sehingga akan mendorong sejumlah negara lain melewatkan pertemuan-pertemuan G20 tahun ini.

Baca Juga: Presidensi G20 Gelar Workshop Terkait Ketahanan Air dan Pengendalian Perubahan Iklim di Yogyakarta

"Ada beberapa diskusi tentang apakah pantas bagi Rusia menjadi bagian G20," kata seorang sumber di G7. "Jika Rusia tetap menjadi anggota, (G20) akan menjadi organisasi yang kurang bermanfaat."

G20 adalah kelompok 20 negara dan kawasan dengan ekonomi terbesar di dunia.Bersama kelompok yang lebih kecil G7 (AS, Prancis, Jerman, Italia, Kanada, Jepang dan Inggris), G20 menjadi platform penting untuk berkoordinasi secara global dalam berbagai hal, mulai dari aksi perubahan iklim hingga utang antarnegara.

Rusia sedang menghadapi berbagai sanksi internasional yang dipelopori oleh Barat, termasuk sanksi yang mengeluarkan negara itu dari sistem transaksi bank global SWIFT.

Penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan, saat ditanya apakah Presiden Joe Biden akan bertindak untuk mendorong Rusia keluar dari G20, pada Selasa mengatakan, pihaknya meyakini bahwa keberadaan Rusia di institusi dan komunitas global adalah hal yang tidak biasa.

"Namun, AS berencana mendiskusikan hal itu dengan sekutunya sebelum mengumumkan keputusan," kata dia.

Seorang sumber di Uni Eropa secara terpisah memastikan adanya diskusi tentang status Rusia dalam pertemuan-pertemuan mendatang G20 yang kini dipimpin oleh Indonesia.

"Sangat jelas bagi Indonesia bahwa kehadiran Rusia dalam pertemuan tingkat menteri mendatang akan menjadi problem besar bagi negara-negara Eropa," kata sumber itu.

Dia menambahkan belum ada proses yang jelas untuk mengeluarkan sebuah negara dari keanggotaan G20. Pada awal dekade 2000-an, G7 diperluas menjadi format baru "G8", termasuk Rusia. Namun Moskow ditangguhkan keanggotaannya setelah mencaplok Krimea dari Ukraina pada 2014.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: