Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengejutkan! Gus Muwafiq Sebut Pawang Hujan MotoGP Mandalika Mbak Rara Tidak Syirik, Ternyata...

Mengejutkan! Gus Muwafiq Sebut Pawang Hujan MotoGP Mandalika Mbak Rara Tidak Syirik, Ternyata... Kredit Foto: Instagram/Rara Isti Wulandari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gus Muwafiq menyebut pawang hujan MotoGP Mandalika Rara Istiani Wulandari tidak melakukan syirik dalam Islam. Menurut dia aksi Rara sebagai usaha.

Sama seperti manusia menghindari gempa. Pawang hujan juga sebagai perlindungan manusia dari hujan.

Baca Juga: Mbak Rara Pawang Hujan Dikuliti Roy Suryo, Ambyar! Aksinya Terkesan Menantang Allah

"Syirik tidak seperti itu. Bahwa manusia memiliki usaha, berlindung dari harimau membuat senapan, berlindung dari gempa membuat pondasi, berlindung dari hujan ya membuat ilmu pawang," terangnya kepada TIMES Indonesia usai menghadiri Trawas Heritage Festival di Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Rabu (23/3/2022).

"Untuk survive manusia membutuhkan ilmu. Nah ilmu-ilmu itu ada karena manusia harus survive," sambungnya.

"Lah untuk anti hujan ya butuh ilmu anti hujan dong. Kalau semuanya tiba-tiba musyrik, maka menanam padi untuk survive adalah musryik karena lebih percaya pada padi daripada Allah," tegasnya.

Malah Gus Muwafiq minta orang yang menuduh Rara musyrik agar berdoa di sirkuit Mandalika agar tak turun hujan.

"Gapapa udah, kalau dia bilang musryik suruh dia datang suruh berdoa, hujan tidak itu. Kalau yang mengatakan itu musyrik ya suruh dia berdoa di situ, kalau dia masih hujan berarti doanya tidak manjur," jelasnya.

"Itu ilmu, kalau semua disiplin ilmu disebut musryik dan dia tak tanggungjawab, dia cuma bisa memusyrikkan. Mandalika butuh tidak hujan, maka adanya itu ya suruh gunakan itu," jelasnya.

"Yang bijaksana dengan ilmu, jangan semua ilmu kemudian disebut musyrik," sambungnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: