Indonesia Cetak Miliarder Dunia, Perkenalkan Toto Sugiri yang Kini Berharta Rp35 Triliun
Otto Toto Sugiri sudah menjadi multijutawan setelah menjual perusahaannya ke operator telekomunikasi terbesar di Indonesia. Kini, Sugiri bersama enam mitra yang mendirikan PT DCI Indonesia, perusahaan yang menjadi pemimpin di Indonesia di bidangnya dengan lebih dari 200 klien. Sejak listing tahun lalu, saham DCI telah melonjak lebih dari 10.000%.
Saat itu tahun 2011, dan penggunaan web di Indonesia sedang booming. Untuk memastikan keamanan data, pemerintah sedang merencanakan undang-undang yang mewajibkan informasi online disimpan di Indonesia daripada di luar negeri. Itu berarti kebutuhan besar akan pusat data lokal.
Baca Juga: Duh Ngeri! Miliarder Ini Prediksi Penurunan Ekonomi Bisa Sebabkan Resesi, Bahkan Lebih Buruk Lagi!
Kini pria berusia 68 tahun itu bukan sekadar multijutawan lagi. Dia adalah salah satu orang terkaya di dunia dengan kekayaan diperkirakan mencapai USD2,5 miliar (Rp35,9 triliun), menurut Bloomberg Billionaires Index.
“Saya masih suka makan Gado Gado,” katanya dalam wawancara awal Maret dari pusat data DCI di Cibitung, yang dikutip di Jakarta, Kamis (24/3/22). “Menjadi kaya tidak akan mengubah saya.”
Sugiri memiliki 30% saham DCI, sementara co-founder Han Arming Hanafia dan Marina Budiman, yang juga menjabat sebagai presiden komisaris perusahaan, masing-masing memiliki saham senilai USD1 miliar (Rp14,3 triliun) dan USD1,6 miliar (Rp22 triliun). Taipan Anthoni Salim, yang kerajaannya mencakup makanan hingga telekomunikasi dan real estat adalah pemegang saham terbesar keempat DCI dengan 11% saham.
Sugiri memulai karirnya sebagai programmer IT di Jerman setelah lulus dari universitas elit di Aachen, sebuah kota di dekat perbatasan Belgia dan Belanda yang terkenal dengan spa dan sumber air panas kuratifnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami