Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Strategi Baru Uni Eropa yang Kian Sangar demi Tingkatkan Kekuatan Pertahanan

Ini Strategi Baru Uni Eropa yang Kian Sangar demi Tingkatkan Kekuatan Pertahanan Kredit Foto: Flickr/European Parliament

Kompas Strategis UE bukan saingan aliansi NATO

Sekali lagi menjadi jelas bagi para politisi dan pembuat kebijakan di Uni Eropa, bahwa Eropa hanya dapat dipertahankan dengan bantuan NATO, yaitu dengan sekutu Amerika-nya.

Itulah alasan "Kompas Strategis" UE sama sekali tidak bersaing dengan aliansi NATO, kata Michael Gahler, anggota parlemen dan pakar kebijakan luar negeri dari Partai CDU di Parlemen Eropa.

"Pertahanan kolektif harus terus dilakukan dengan NATO di masa mendatang", tambah Gahler.

Petinggi UE, Borrell juga dengan tegas berbicara mendukung NATO. "Izinkan saya menekankan, upaya ini sama sekali tidak bertentangan dengan komitmen Eropa kepada NATO, yang tetap menjadi jantung pertahanan teritorial kami," kata Borrell.

Pasukan respons cepat di bawah kepemimpinan Jerman Uni Eropa akan membentuk pasukan gerak cepat berkekuatan 5.000 tentara, yang disiapkan untuk aktif tahun 2025.

Jerman sudah setuju untuk menyediakan pasukan inti untuk 12 bulan pertama.

Rencana penempatan itu meminta pasukan dari beberapa negara UE untuk dirotasi, yang berarti mereka tidak akan ditempatkan sebagai satu unit di satu lokasi.

"Bagi saya, terus terang, itu pemikiran yang terlalu pendek. Jerman maju dan berkata, halo, saya akan melakukan ini selama setahun. Bukan itu yang dibutuhkan," kata Michael Gahler.

Sebaliknya, dia mengatakan yang dibutuhkan adalah unit permanen 5.000 tentara yang melakukan latihan militer bersama, ditempatkan secara permanen dan dapat dikerahkan sebagai kekuatan pertahanan bersama.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: