Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lantang! Cara Ganjar Hadapi Pendemo dari Desa Wadas Disorot Habis-habisan: Itu Benar-benar...

Lantang! Cara Ganjar Hadapi Pendemo dari Desa Wadas Disorot Habis-habisan: Itu Benar-benar... Kredit Foto: Twitter/Ganjar Pranowo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Cara Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menghadapi unjuk rasa mahasiswa dan perwakilan warga Wadas pada Selasa (22/3) mendapat sorotan. Aksinya disebut sebagai cara pemimpin yang nguwongke atau menghormati rakyat.

Saat demo terjadi, ratusan mahasiswa dan perwakilan warga Wadas menggeruduk kantor Ganjar. Mereka menolak rencana penambangan batu andesit di desa Wadas. Ganjar turun langsung menemui mereka. Sambil duduk lesehan dibawah guyuran hujan, Ganjar mendengarkan tuntutan dan memberi penjelasan.

Baca Juga: Ganjar Itu Pemimpin yang Merakyat, Ini Loh Buktinya...

"Ini menarik, bagaimana Ganjar begitu nguwongke atau menghormati rakyatnya. Ganjar mengamalkan prinsip vox populi, vox argentum. Bahwa suara rakyat adalah suara Tuhan," kata pengamat sosial sekaligus Wakil Direktur Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Wahyudi Winarjo.

Apalagi lanjut Wahyudi, komunikasi yang terjadi dalam pertemuan itu adalah komunikasi terbuka. Ganjar duduk lesehan di bawah, dikelilingi mahasiswa dan warga Wadas. Dialog terjadi sangat baik, ada ruang komunikasi terbuka dimana mahasiswa dan warga Wadas bebas menyampaikan keinginannya.

"Dan itu tanpa rasa takut apapun. Mereka menyuarakan tuntutan ke Ganjar secara terbuka tanpa tekanan dalam forum terbuka antara wakil rakyat dengan rakyatnya. Ganjar juga bisa menjelaskan dengan baik dan menjadi penyambung lidah pemerintah pusat," jelasnya.

Cara Ganjar menemui mahasiswa dan perwakilan warga Wadas dengan cara lesehan juga memiliki nilai filosofi tinggi. Perwujudan Tri Sakti Bung Karno tersaji dalam pertemuan itu.

"Lesehannya itu, kalau kita tarik secara filosofis itu perwujudan Tri Saktinya Bung Karno, berkebribadian secara budaya. Lesehan duduk di bawah sambil ngobrol itu budaya kita," ucapnya.

Dan hal yang paling menarik menurut Wahyudi adalah cara Ganjar menangani kasus Wadas ini. Meski sebenarnya ini proyek nasional, namun Ganjar pasang badan untuk menyelesaikan. Ia beberapa kali datang langsung ke Desa Wadas, menemui warga yang pro ataupun kontra untuk menyerap masukan dari sana.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: