Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dapat Kunjungan Dubes AS, Menteri Kominfo Singgung Kerja Sama Ekonomi Digital

Dapat Kunjungan Dubes AS, Menteri Kominfo Singgung Kerja Sama Ekonomi Digital Kredit Foto: Kominfo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Sung Y. Kim. Dalam pertemuan selama kurang lebih satu jam itu, Menteri Johnny dan Dubes Sung Y. Kim membahas dukungan untuk kandidat Sekretaris Jenderal International Telecommunication Union (ITU) dan peluang kerja sama bidang digital.

"Hari ini saya didatangi oleh Duta Besar Amerika untuk Indonesia. Kami membicarakan dan berdiskusi tentang kerja sama di sektor digital antara Indonesia dengan Amerika Serikat. Termasuk di dalamnya mendiskusikan bagaimana kerja sama dan saling mendukung Indonesia dan Amerika Serikat di ITU," ujarnya usai Bilateral Meeting dengan Dubes AS, Sung Y. Kim, di Kantor Pusat Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Senin (28/03/2022).

Baca Juga: Jaga Komitmen Bangun Konektivitas Digital, BAKTI Kominfo Raih Empat Penghargaan PRIA 2022

Menurut Menkominfo, kandidat Sekjen ITU yang diusung Amerika Serikat memiliki pengalaman yang baik sehingga Pemerintah Indonesia menyatakan dukungan terhadap calon Sekjen ITU dari AS. "Sebentar lagi kan ada pergantian Sekjen ITU. Amerika punya kandidat yang hebat, yang bagus, yang kami diskusikan dan kebetulan juga kami sudah mengenal dengan baik. Indonesia akan mendukung kandidat yang Amerika calonkan, kalau boleh sebut namanya Doreen Bogdan-Martin," tuturnya.

Menteri Johnny menjelaskan, Pemerintah Amerika Serikat akan memberikan dukungan untuk Indonesia dalam forum-forum internasional. "Kita beri dukungan kepada calon Amerika di ITU, di saat yang sama Amerika juga menyampaikan untuk kerja sama yang baik akan mendukung juga calon-calon Indonesia. Selama ini memang RI sudah jadi Council Member di Asia Pacific ITU. Saya tadi mengusulkan juga kalau Amerika bisa mendukung Indonesia di Radion Regulation Board Member," jelasnya.

Dalam pertemuan tersebut, Menkominfo dan Dubes AS membahas kerja sama antarkedua negara di sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK), baik infrastruktur hulu atau upstream maupun infrastruktur hilir atau downstream. "Kami membicarakan dan berdiskusi tentang kerja sama Indonesia dengan Amerika yang secara khusus, kerja sama Indonesia dan Amerika di sektor teknologi informasi dan komunikasi atau sektor digital," ujarnya.

Untuk kerja sama bidang digital, Menteri Johnny menyatakan tidak ada pembahasan secara detail dan teknis. Namun, pembahasan lebih berkaitan dengan kebijakan antarkedua negara.

"Pada prinsipnya, sudah waktunya Indonesia dan Amerika untuk meningkatkan hubungan bilateral dan kerja sama di sektor digital. Karena memang pandemi Covid-19 sudah melandai, kita bersama-sama segera memasuki fase epidemi, maka ekonomi mulai bertumbuh secara khusus ekonomi digital," jelasnya.

Mengenai kerja sama satelit SATRIA-1, Menteri Johnny menjelaskan untuk produksi dari Thales Perancis. Menkominfo juga menjelaskan perkembangan kerja sama setelah penandatanganan Hot Backup Satellite buatan Boeing dengan kapasitas sama dengan SATRIA-1 sebesar 150 Gbps.

"Kedua satelit ini akan diluncurkan dengan menggunakan roket Amerika Serikat, yaitu SpaceX. Jadi kerja sama di bidang ICT antara Indonesia dan Amerika sebetulnya sudah berlangsung sangat lama," tandasnya.

Kerja Sama Digital

Dubes AS untuk Indonesia Sung Y. Kim menyatakan, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kominfo menjadi mitra strategis dalam kerja sama di bidang digital. Selain itu, Dubes AS juga menjelaskan mengenai dukungan terhadap kandidat Sekjen ITU.

"Salah satu isu yang kita bahas hari ini adalah tentang pemilihan Sekjen ITU yang akan datang. Saya berterima kasih kepada Bapak Menteri Kominfo atas dukungan Indonesia untuk calon kita yang sangat berkualitas," ujarnya.

Menurut Dubes AS, Sekjen ITU terpilih ke depannya harus memiliki pengalaman, memenuhi syarat dan kualifikasi, terlebih di saat krisis pandemi Covid-19. Oleh karena itu, Pemerintah Amerika Serikat telah mengusung kandidat Sekjen ITU.

"Dia (kandidat Sekjen ITU dari AS) memiliki pengalaman yang sangat dalam, mampu mengarahkan dan pengalaman dalam organisasi ITU sangat dalam, dia memiliki keahlian yang hebat. Saya pikir yang lebih penting dia memiliki jenis pendekatan untuk pekerjaan yang dibutuhkan untuk kepemimpinan ITU saat ini," jelasnya.

Dubes AS Sung Y. Kim menegaskan, kandidat Sekjen ITU dari negaranya dikenal sangat inklusif, mendengar dan menerima pendapat dari seluruh komunitas internasional, termasuk negara-negara berkembang.

"Saya tahu bahwa dia berharap untuk bekerja dengan Indonesia dengan Menteri Kominfo dan timnya tentang bagaimana kita dapat membuat ITU menjadi lebih baik dan lebih kuat," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: