Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi menyiapkan 14 pantauan lintasan guna menghadapi lonjakan penumpang disaat mudik Idul Fitri 2022.
Posko tersebut nantinya akan mulai diberlakukan sejak 22 April hingga 8 Mei 2022, jadwal tersebut diambil setelah perkiraan jatuhnya Idul Fitri 2022 pada 2 dan 3 Mei 2022.
Baca Juga: Amankan Mudik Lebaran 2022, Polri Siap Gelar Operasi Ketupat
"Di pantauan lintasan kami ada di 9 lintasan yang menjadi pantauan nasional ditambah 5 pantauan perusahaan," ujar Ira saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (29/3/2022).
Ira mengatakan, dari 290 rute yang dilayani oleh perseroan di seluruh Indonesia yang memiliki trafik terbesar terjadi di dua lintasan, yaitu Merak -Bakauheuni dan Ketapang - Gilimanuk.
Dalam pelaksanaan pemantauan mudik Idul Fitri Perseroan telah menyiapkan tiga skenario, yaitu Normal, Padat, dan Sangat Padat yang nantinya akan menentukan jumlah kapal yang bergerak.
Baca Juga: Arus Mudik Lebaran Diproyeksi Tetap Tinggi, Terbanyak ke Jawa Tengah
"Skenario normal, padat, dan sangat pasat ini yang akan menentukan jumlah kapal yang kita mobilisasi dan jumlah dermaga yang kita buka. Pada skenario sangat padat biasanya ada beberapa hal yang kita lakukan selalin mengelola jumlah kapal juga waktu tentang loading dan unloading yang dipercepat," ujarnya.
Ira melanjutkan, perseroan sejak 2018 telah melakukan digitalisasi pelabuhan dengan mengarahkan penumpang untuk mengurangi pembayaran secara tunai. Dengan diberlakukanya hal tersebut Ira mengklaim telah berhasil mengurangi kemacetan yang terjadi di saat momen libur panjang.
"Saat ini kami sudah memberlakukan sistem eticketing, dimana sejak 2017 pada saat natal dan tahun baru, Merak - Bakaueheni dan Ketapang - Gilimanuk biasanya ada antrian yang sangat parah, pernah pada kejadian di 2016 antrianya hingga 12 km," ujarnya.
Pemberlakuan Cashless tersebut dikembangkan dengan online ticketing atau masyarakat dapat membeli tiket sebelum melakukan perjalanan yang membuat tidak ada lagi yang membeli di pelabuhan.
Baca Juga: Sleman Tunggu Aturan Pemerintah Pusat Terkait Mudik Lebaran
Ira mengatakan, sisyem tersebut sudah dilaksanakan hampir diseluruh pelabuhan ASDP yang berjumlah 34 yang diharapkan mampu mengurangi antrian.
"Khusus di Merak - Bakauheni kita mengelola ferizy(very easy) di mana orang sudah harus punya tiket sebelum masuk pelabuhan dan tidak ada lagi pembayaran secara tunai dan ini sangat membantu dan sejak 2018 antrian menjadi lebih terukur tidak adalagi antrian berkepanjangan," ungkapnya.
Baca Juga: Jokowi Bolehin Mudik Asalkan Booster, Respons Imam Shamsi Ali Menggelegar Singgung Balapan Mandalika
Meski telah diberlakukan sejak 2018 dan sosialisasi secara masif, Ira Menyebut ketika musim libur masih banyak masyarakat yang belum memiliki tiket online.
"Meski sudah melakukan sosialisasi tapi pada saat musim preseason masih ada saja masyafakat yang belum beli tiket dan kami tahu sosialisasi masih terus dilakukan meskipun sudah berjalan sejak 2018," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: