Peran Besar Pos Indonesia di Balik Sukses Penyaluran Bansos Kartu Sembako Kemensos
"Kantor Pos cabang Kediri beruntung karena kebetulan tantangan dan permasalahan yang dihadapi oleh Kantor Pos lain pun sama, yaitu kurangnya dukungan dari eksternal karena ini program baru, berbeda dengan BST. Kantor Pos Kediri beruntung karena kenal baik dengan dinas sosial sehingga mendapatkan dukungan lebih. Kami dikenalkan dengan koordinator pendamping PKH, koordinator TKSK, maupun petugas kelurahan. Merekalah yang membantu Kantor Pos Kediri," ujar Executive Manager KC Kediri Regional V, Kusnadi.
Walau demikian, Kusnadi tak menampik jika dalam proses geo tagging yang dilakukan timnya menemui kendala kondisi geografis. Wilayah Kediri 40 persen merupakan pegunungan sehingga tak semua wilayah terjangkau sinyal.
"Daerah yang belum ada sinyal belum bisa dilakukan geo tagging dengan bantuan pendamping PKH. Mereka bisa mengakali supaya tetap bisa dilakukan geo tagging, meski di daerah tersebut tidak ada sinyal," katanya.
Untuk diketahui, geo tagging berarti "penanda tempat." Artinya, fungsi ini digunakan untuk menandai di lokasi mana foto diambil. Geo tagging memudahkan untuk melacak dan menemukan informasi mengenai sebuah lokasi. Geotagging dilakukan untuk membantu Kemensos melakukan verifikasi data KPM.
Capaian tersebut tentu saja mendapat apresiasi dari Pos Indonesia. EVP Regional V Pos Indonesia Kiagus Muhammad Amran menjelaskan bahwa Kantor Pos diberi arahan menambah personel juru bayar demi memuluskan percepatan pembayaran bansos.
"Kami memahami arahan dari Pak Presiden Jokowi untuk melakukan percepatan penyaluran dana program Kartu Sembako kepada KPM. Kami bergerak serentak dalam penyaluran. Kami berkoordinasi dengan dinas sosial setempat, aparat keamanan (TNI/Polri) supaya pelaksanaan lancar. Kami juga menjaga prokes. Kami siapkan jadwal penyaluran 7-10 hari kepada 4,2 juta KPM di wilayah Regional V ditargetkan selesai," ujar Amran.
Kantor Pos diperbolehkan merekrut tenaga harian lepas, termasuk mahasiswa, untuk membantu mempercepat penyaluran. Demikian juga untuk membantu proses geo tagging dan memotret rumah KPM setelah selesai menyerahkan dana bansos.
"Personel turun satu-satu ke rumah KPM untuk geo tagging dan memotret rumah KPM. Kendalanya di waktu dan teknologi, butuh smartphone dan ketersediaan sinyal. Kendala lain yang dihadapi yaitu cuaca yang tidak menentu, jadwal kapal tidak setiap hari, dan kondisi jalan belum mulus," katanya.
Sementara itu, SVP Financial Service Sales and Marketing PT Pos Indonesia Haris menyampaikan pihaknya sejak awal optimistis dapat mencapai target penyaluran. Sebab, Pos Indonesia telah memiliki pengalaman sebelumnya dalam menyalurkan Bantuan Sosial Tunai (BST).
"Kami sudah punya pengalaman penyaluran BST. Kita lihat target dan ketersediaan SDM. Kalau saat BST 10 ribu tenaga juru bayar untuk 10 ribu KPM, sekarang untuk 18,8 juta KPM kita hanya menambah dua kali lipat SDM. Menambah titik layanan, berkoordinasi dengan pemda dan dinas sosial," ucap Haris.
Terbukti, Pos Indonesia sukses menyalurkan 92 persen dana bansos Kartu Sembako di seluruh Indonesia dalam 14 hari.
"Ini sebuah orkestra yang kita atur sedemikian rupa sehingga bisa membantu kita untuk merealisasikan target yang diberikan Kemensos. Alhamdulillah, 14 hari kita bisa menyalurkan lebih dari 90 persen. Capaian ini pun diapresiasi oleh pemerintah melalui Menko PMK Muhadjir Effendy yang menyampaikan bahwa pertama kali dalam sejarah bisa menyalurkan bantuan dalam dua minggu," kata Haris.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: