Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tetangga Afghanistan Berkumpul dengan China, Tanpa Diduga Indonesia Dapat Jatah...

Tetangga Afghanistan Berkumpul dengan China, Tanpa Diduga Indonesia Dapat Jatah... Kredit Foto: Reuters/Shubing Wang
Warta Ekonomi, Beijing -

Sebanyak enam menteri luar negeri yang negaranya bertetangga dengan Afghanistan telah mengonfirmasikan kehadirannya dalam pertemuan di Tunxi, Provinsi Anhui, China, pada Rabu (30/3/2022) hingga Kamis (31/3/2022).

Menurut informasi yang didapatkan ANTARA Beijing dari Kementerian Luar Negeri China (MFA), Selasa, keenam negara tersebut adalah Pakistan, Iran, Rusia, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan.

Baca Juga: China Kumpulkan Menlu Negara Tetangga Afghanistan, Tak Disangka Indonesia Undangan Spesial

Pelaksana tugas Menlu Afghanistan Amir Khan Muttaqi dijadwalkan berbicara dalam forum tersebut untuk menyampaikan situasi terkini di negaranya.

Menurut MFA, Menlu Indonesia dan Menlu Qatar diundang dalam pertemuan tersebut sebagai tamu.

Menurut jadwal yang didapat ANTARA Beijing, kedua menlu itu masing-masing mendapatkan kesempatan berbicara selama lima menit terkait isu Afghanistan.

Selain Menlu Retno Marsudi, pada Jumat (31/3/2022) hingga Minggu (3/4/2022) China juga mendapatkan kunjungan dari tiga negara ASEAN lainnya, yakni Menlu Thailand Don Pramudwinai, Menlu Filipina Teodoro L Locsin Jr, dan penjabat menteri luar negeri Myanmar U Wunna Maung.

Setelah itu, China dijadwalkan menerima kunjungan Menlu Panama Erika Mouynes pada Senin (4/4/2022).

"Situasi Afghanistan sekarang sedang krisis. Rakyat Afghanistan sedang menghadapi berbagai tantangan dari dalam dan luar sehingga butuh bantuan dari negara lain," kata juru bicara MFA Wang Wenbin mengenai pertemuan di China bagian timur itu.

Meskipun tidak menyebutkan dengan jelas tentang peran Indonesia dan tiga negara ASEAN dalam membantu mengatasi krisis Afghanistan, Wang menganggap bahwa keempat negara ASEAN itu mitra penting China dalam kerangka kerja sama Prakarsa Sabuk Jalan (BRI).

"China akan bertukar pikiran lebih dalam lagi dengan semua pihak terkait situasi regional dan internasional terkini agar bisa berkontribusi positif dalam menciptakan perdamaian dan stabilitas di kawasan serta kemakmuran global," ujarnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: