Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dubai Makin Gencarkan Aset Digital, Kini Bayar Sekolah Bisa Pakai Kripto

Dubai Makin Gencarkan Aset Digital, Kini Bayar Sekolah Bisa Pakai Kripto Kredit Foto: Zeno Group
Warta Ekonomi, Bogor -

Menurut outlet berita lokal Arabian Business, Citizens School, yang berlokasi di Dubai, Rabu (30/3/2022) negara tersebut akan menerima pembayaran uang sekolah dalam mata uang Bitcoin (BTC) atau Ethereum (ETH).

Pembayaran menggunakan aset digital difasilitasi melalui platform pemrosesan yang tidak disebutkan namanya dan secara otomatis diubah menjadi Dirham Uni Emirat Arab (AED).

Baca Juga: Ingin Menegakkan Sanksi, Jepang Berencana Memperketat Aturan Kripto

"Kami berharap dapat meningkatkan peran generasi muda dalam mencapai ekonomi digital UEA. Karena semakin banyak orang merangkul era digitalisasi, anak-anak saat ini akan menjadi pengusaha dan investor masa depan," kata Dr Adil Alzarooni, pendiri Citizens School.

"Memperkenalkan kemampuan untuk membayar biaya sekolah melalui cryptocurrency lebih dari sekadar menyediakan opsi pembayaran lain. Ini adalah sarana untuk mendorong minat lebih lanjut dalam aplikasi blockchain – sebuah teknologi yang citizens school bermaksud untuk menyebarkan, pada waktunya, di beberapa aspek operasi akademik dan administrasi," kata Hisham Hodroge, CEO Citizens School.

Baca Juga: Baru dari Kota Rio de Janeiro, Resmi Terima Bitcoin sebagai Metode Pembayaran Pajak Real Estat!

Sekolah, yang akan dibuka pada bulan September tahun ini, terletak di jantung kota Dubai dan tampaknya terstruktur sebagai sekolah internasional. Ini tersedia untuk siswa berusia 3 hingga 11 tahun. Di situs webnya, Citizens School mencantumkan biaya kuliahnya sebagai AED45.000 hingga AED65.000 per tahun (USD12.250 hingga USD17.700) sebelum PPN, makan siang sekolah, iPad wajib untuk belajar, kunjungan lapangan, kegiatan ekstrakurikuler dan transportasi.

UEA sendiri telah menjadi pendukung aset digital di Timur Tengah dengan meningkatnya jumlah peraturan ramah kripto. Binance dan FTX baru-baru ini menerima lisensi operasional mereka di Dubai. Sementara itu, regulator di Abu Dhabi meluncurkan rancangan rekomendasi untuk perdagangan non-fungible token

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: