Pimpin DEWG di Lombok, Menkominfo Tekankan Pentingnya Keamanan Digital dan Ajak Atasi Kesenjangan
Secara khusus, Menkominfo menekankan potensi kesenjangan yang relevan harus diatasi terkait dengan masalah konektivitas dan pemulihan pasca-COVID-19, keterampilan digital dan literasi digital serta Aliran Data Bebas dengan Kepercayaan (DFFT) dan Aliran Data Lintas Batas (CBDF).
"Dalam kaitannya dengan upaya pemanfaatan konektivitas digital, keterampilan digital dan literasi digital memainkan peran mendasar. Khususnya dalam mempersiapkan masyarakat untuk memanfaatkan ekosistem digital secara produktif secara inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan," ungkapnya.
Baca Juga: Dorong Tata Kelola Data Global, Menkominfo: GMV Sektor Ekonomi Tumbuh Capai USD315,5 Miliar di 2030
Berdasarkan data dari IDC tahun 2021, diperkirakan pembuatan dan replikasi data global akan menikmati pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 23 persen pada perkiraan 2020-2025. Sedangkan pada tahun 2025, 80 persen data global diperkirakan akan diambil dan dimiliki oleh sektor swasta. Selain itu, 49 persen dari data global ini juga diperkirakan dihasilkan dan dioperasionalkan dalam lingkungan cloud publik.
"Dengan hampir 30 persen di antaranya akan bersifat real-time. Ini menurut laporan World Economic Forum di tahun 2021 yang lalu. Bahkan data WEF 2020 menyebutkan dalam konektivitas global yang meningkat, diperkirakan 70 persen penciptaan nilai baru dalam perekonomian juga akan didasarkan pada model bisnis yang diaktifkan secara digital pada tahun 2030," jelas Menteri Johnny.
Baca Juga: Menkominfo Ajak Kolaborasi Wujudkan Transformasi Digital Inklusif, Memberdayakan, dan Berkelanjutan
Pertumbuhan ekonomi digital telah mendorong peningkatan penggunaan data untuk pembangunan dan menuntut penerapan tata kelola data. Oleh karena itu, Menkominfo mengapresiasi Forum DEWG G20 yang telah mengambil pendekatan yang berani untuk memfasilitasi diskusi tentang tata kelola data global.
"Berdasarkan usulan Indonesia pada prinsip-prinsip CBDF yaitu lawfulness, fairness, transparansi dan resiprositas, kami menyambut baik musyawarah DEWG untuk mewujudkan tata kelola DFFT dan CBDF yang lebih inklusif di tingkat multilateral," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Ayu Almas