Komisaris BUMN Singgung Imigran Yaman, Novel Bamukmin: Sangat Fasis dan Rasis
Wasekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin menilai cuitan Twitter Komisaris BUMN PT Pelni Kristia Budhyarti alias Kang Dede sangat fasis dan rasis untuk dikeluarkan oleh seorang pejabat.
"Apa yang dikatakan Dede sangat rasis dan fasis dengan menyinggung Imigran Yaman di Indonesia," ujar Novel saat dikonfirmasi Warta Ekonomi, Rabu (30/3/2022).
Baca Juga: Gak Main Main, Kini Giliran Novel Bamukmin yang Sebut TNI Tidak Serius
Novel mengatakan, selama ini yang selalu bikin gaduh padahal jelas imigran mana, selalu melakukan korupsi sampai-sampai Indonesia menjadi negara dengan tingkat korupsi nomor tiga di Asiia Tenggara.
Selain menjadi negara terkorupsi, Novel juga menyingung imigran mana yang selama ini merampok sumber daya alam Indonesia.
"Imigran mana tuh yang pernah memberontak serta membantai rakyat indonesia yang dipimpin oleh pho an thui imigran mana tuh yang ingin mengubah negara ini menjadi komunis. Mungkin si Dede ini sudah kebanyakan makan duit imigran itu sehingga sampai gagal paham," ujarnya.
Lanjutnya, Novel menyebut sampai saat ini yang gigih membela dan mempertahankan pancasila yang ingin diganti Lewat RUU HIP menjadi trisila dan eka sila adalah imigran keturunan Yaman dan melawan penista agama sampai berjilid jilid dan sampai 13 juta orang dan menjadi fenomena terbesar di dunia semenjak manusia dan dunia diciptakan.
Baca Juga: Kang Dede Ditegur Seorang Habib Gara-Gara Cuit Soal Yaman, Eh Langsung Minta Maaf
Menurut Novel, justru agama Islam dihina oleh imigran. Ia menyebut salah satunya adalah Ahok. Novel juga menganggap sangat berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Habib Rizieq Shihab yang merupakan keturunan Yaman dan justru sangat kental dalam mencintai Indonesia.
"Siapa yang memimpin evakuasi jenazah terbesar di Aceh saat tsunami kalau bukan Habib HRS imigran keturunan Yaman yang jelas banget kental sekali merah putihnya karna ayahnya beliau adalah pejuang kemerdekaan yang ditembak Belanda," jelasnya.
"Untuk Dede yang norak membuat sensasi murahan, sadar dan bertobatlah karna justru Si Dede paling membuat gaduh negeri ini karena sesungguhnya yang membuat gaduh negeri ini adalah yang berlawanan dengan Pancasila, UUD 45 serta konstitusi yang ada atas nama negara sedari itu sudah saatnya Si Dede ini dipecat," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: