"Kedudukan pasar rakyat hingga kini tetap penting dan menyatu dalam kehidupan masyarakat," kata Jerry.
Pasar Leles yang dibangun pada 1917 ini kini telah selesai direvitalisasi dan sekarang memiliki 331 kios serta 81 los yang diisi oleh 173 pedagang. Komoditas yang dijual di pasar ini antara lain sembako, buah-buahan, kelontongan, bumbu masak, peralatan rumah tangga, tas, dan pakaian.
Baca Juga: Tinjau Pasar Muntilan, Kapolri Minta Pedagang Laporkan Jika Distribusi Minyak Curah Terganggu
Sebelumnya, Pasar Leles sendiri mengalami musibah empat kali kebakaran pada tahun 2000, 2017, 2018, dan 2021. Pasar Leles yang terbakar pada Minggu 21 Juni 2021 sendiri merupakan pasar darurat yang telah dibangun Pemerintah Kabupaten Garut sebagai langkah penanggulangan.
"Pasar yang sudah terbangun ini diharapkan dapat dikelola dan dipelihara dengan baik. Kenyamanan bertransaksi jual beli di pasar tentunya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar," papar Wamendag.
Baca Juga: Kemendag Serahkan Daftar DIPA 1 dan 2 untuk Merevitalisasi Pasar Rakyat dan SRG
Sementara itu, Bupati Garut Rudi Gunawan menyampaikan, revitalisasi Pasar Rakyat Leles sebagai bentuk keseriusan pemerintah daerah dalam mewujudkan keinginan masyarakat terhadap pasar modern yang nyaman dan aman.
Ia berharap, pasar rakyat tersebut dapat tercipta pasar yang nyaman, serta menjadi pusat perbelanjaan bagi masyarakat dan menjadi tujuan wisatawan untuk berbelanja.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: