Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Tidak Serius Menolak Perpanjangan Masa Jabatan Presiden

Jokowi Tidak Serius Menolak Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Kredit Foto: BPMI Setrpres/Kris
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Center For Budget Analysis, Uchok Sky Khadafi, menilai pernyataan Presiden Jokowi yang kembali menolak usulan 3 Periode tak bisa sepenuhnya dipercaya. Pasalnya, jika melihat janji-janji Jokowi kebelakang, banyak yang tidak bisa ditepati mantan Wali Kota Solo Tersebut.

Salah satunya kala Jokowi masih menjabat Gubernur DKI Jakarta. Kala itu Jokowi menyatakan lebih memilih mengurus Jakarta dibandingkan maju di Pilpres 2014. Namun pada akhirnya, ucapan itu tidak terbukti karena sekarang Jokowi menjadi Presiden.

Baca Juga: Diungkap Pengamat! Terkait Gerakan APDESI, Ternyata Oh Ternyata Partai NasDem...

Bila berkaca dari kejadian diatas, Uchok menyebut pernyataan Jokowi yang menolak wacana penambahan masa jabatan Presiden tidak bisa sepenuhnya dipercaya.

"Pernyataan Jokowi tentang Penolakan 3 Periode jangan dipercaya begitu saja.  Atau ditelan mentah mentah sehingga yakin banget bahwa Jokowi tidak akan mau atau maju untuk 3 periode selanjutnya," ujarnya dalam pernyataan tertulis.

Bagi Uchok, tidak diketahui pasti isi hati Jokowi apakah benar-benar menolak wacana ini. Karena menurutnya, penolakan sang Presiden saat ini masih sebatas basa-basi. 

"Yang jelas, penolakan Presiden Jokowi ini, masih basa basi, belum serius. Atau bisa dikatakan Masih "lamis", lain dibibir, lain dihati untuk menolak 3 periode jabatan Presiden," kata Uchok.

Menurut Uchok, jika Jokowi ingin tunjukkan keseriusannya, maka ia harus berikan sanksi pada menterinya yang ikut menggaungkan wacana 3 periode ini.

"Jika Presiden Jokowi ingin dianggap serius pernyataannya atas penolakan 3 periode, maka Jokowi harus memberikan sanksi kepada menteri menteri yang bikin gaduh yang menebarkan wacana jabatan presiden 3 periode tersebut," sebut Uchok menjelaskan. "Dengan memberikan sanksi atau mencopot Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, maka pernyataan Jokowi akan menjadi sabda kebenaran, dan Jokowi tulus hanya dengan 2 periode saja untuk jabatan Presiden," pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah merespons dukungan tiga periode terhadapnya yang dilontarkan Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi). Ia menilai seluruh pihak harus mematuhi yang sudah ditetapkan konstitusi.

"Tetapi yang jelas konstitusi kita sudah jelas. Kita harus taat harus patuh terhadap konstitusi, ya," kata Jokowi usai meninjau  Candi Borobudur, Magelang, Rabu (30/3/2022), dikutip dari Suara.com.

Baca Juga: APDESI yang Dukung Jokowi 3 Periode Tidak Berbadan Hukum, Eh Begini Kata Mardani Ali Sera

Terkait teriakan tiga periode dari sejumlah kepala desa, Jokowi langsung tertawa kecil. Ia menanggapi santai adanya teriakan-teriakan seperti itu.

Pasalnya, selain menganggap sebagai aspirasi masyarakat, ia juga mengaku, kalau teriakan tersebut sudah sering didengarnya.

"Hehehe... yang namanya keinginan masyarakat, yang namanya teriakan-teriakan seperti itu kan sudah sering saya dengar," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Adrial Akbar
Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: