Bolehkan Keturunan PKI Gabung TNI, Jenderal Andika Perkasa Disebut Hanya Buat Langkah Politis!
Pengamat Kebijakan Publik Narasi Institute Achmad Nur Hidayat menilai kebijakan Panglima TNI Andika Perkasa membolehkan keturunan Partai Komunis Indonesia untuk mendaftar jadi Prajurit TNI adalah kebijakan politis.
Menurut dia kebijakan berani Andika itu bisa dilihat sebagai pergerakan Andika untuk menjaring suara puluhan juta keturunan PKI untuk memilihnya jika maju dalam kontestasi Pilpres 2024.
"Terasa ada suasana seperti soft campaign yang ingin dilakukan oleh Andika. Terasa kental muatan politisnya. Angka statistik keturunan PKI di Indonesia sekitar 25 juta orang. Jika Andika ikut dalam konstelasi Pemilu untuk dipilih, maka dia bisa mempunyai peluang dipilih oleh sekitar 25 juta orang," kata Achmad dalam keterangannya, Minggu (3/4/2022).
"Jika seandainya itu arahnya, maka hal yang kontroversi ini adalah langkah yang tidak elok," sambungnya.
Baca Juga: Masyarakat Mohon Sabar dan Siap-siap! Nasib Pertalite Diprediksi Akan Sama dengan Premium
Achmad menilai saat ini belum waktu yang tepat untuk memasukkan keturunan PKI ke dalam TNI. Dia menyarankan negara mencoba mempekerjakan mereka sebagai ASN terlebih dahulu, bukan di militer.
"Musti di uji coba dulu untuk melihat keturunan PKI ini tidak membawa dendam dan tidak ada lagi muatan untuk infiltrasi ke berbagai organisasi. Jika sudah di screening dengan baik maka baru diperbolehkan mereka daftar menjadi anggota TNI," tutur Achmad.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto