Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penjualan Alat Berat Naik Hingga 205%, Kobexindo Kantongi Untung US$13,5 Juta

Penjualan Alat Berat Naik Hingga 205%, Kobexindo Kantongi Untung US$13,5 Juta Kredit Foto: Kobexindo Tractors
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX), penyedia alat berat ini berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 134% sepanjang 2021. Dalam laporan keuangan tahunan (audited), pendapatan bersih pada 2021 tercatat sebesar US$119,32 juta, meningkat dibandingkan tahun 2020 yaitu US$50,97 juta. 

Direktur Utama PT Kobexindo Tractors Tbk, Andry B Limawan menuturkan bila pencapaian tersebut merupakan kinerja terbaik dalam tiga tahun terakhir sebelum pandemi. Katalis positif dari lonjakan tersebut bersumber dari meroketnya harga komoditas batu bara dan mineral pada akhir 2020. Kenaikan harga tersebut memicu para produsen tambang untuk kembali beroperasi dan meningkatkan produktivitas melalui pembelian alat berat, baik untuk menambah armada maupun peremajaan unit. 

“Segmen penjualan unit alat berat yang terdiri dari alat berat pertambangan dan non tambang menjadi kontributor terbesar. Segmen tersebut meraih penjualan sebesar US$89,99 juta atau 75,42% dari total pendapatan secara konsolidasi,” kata Andry, dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (4/4/2022). 

Baca Juga: Tambah Lini Portofolio Bisnis, Kobex Lakukan Diversifikasi Produk

Pertumbuhan pendapatan KOBEX pada penjualan alat berat tambang dan non tambang berhasil tumbuh 205,01% sepanjang 2021. Kontribusi positif lainnya juga dibukukan oleh keempat segmen lain seperti penjualan suku cadang, perbaikan dan kontraktor pertambangan, sewa alat berat, serta sewa bangunan. 

Segmen suku cadang membukukan US$16,09 juta atau setara kontribusi 13,48% terhadap pendapatan. Kemudian, segmen jasa perbaikan dan kontraktor pertambangan sepanjang 2021 membukukan pendapatan US$ 7,70 juta atau setara 6,46% terhadap total pendapatan. 

Sedangkan segmen sewa alat berat tercatat US$4,84 juta atau setara 4,05%, serta sewa bangunan tercatat US$ 701 ribu atau setara 0,59% terhadap pendapatan secara konsolidasi. 

Sebagai salah satu upaya untuk memperkuat struktur dan portofolio pendapatan, pada 2021 KOBEX telah melakukan penambahan lini usaha yakni penjualan, perbaikan dan penjualan suku cadang untuk heavy duty truck Mercedes-Benz, serta kontraktor pertambangan. 

Baca Juga: Kecipratan Berkah Kenaikan Harga Batu Bara, Perusahaan Alat Berat KOBX Catat Pendapatan Tertinggi

“KOBEX berupaya untuk terus meningkatkan kinerja dengan memanfaatkan peluang-peluang yang terbaik. Baik itu penambahan lini produk maupun jasa untuk memperkuat bisnis inti kami yakni penjualan alat berat,” papar Andry. 

Solidnya pertumbuhan pendapatan berdampak positif terhadap kenaikan laba KOBEX. Pada akun laba kotor, perseroan berhasil membukukan US$22,38 juta. Angka tersebut menandakan adanya pertumbuhan laba kotor sebesar 167% jika dibandingkan pendapatan pada 2020 lalu yaitu sebesar US$8,38 juta. 

Pada akhir 2021, KOBEX berhasil membalikkan kerugian laba usaha tahun 2020 dari minus US$5,97 juta menjadi US$16,41 juta. Nilai tersebut diperoleh setelah mengurangi beban-beban dan mendapat tambahan dari pendapatan operasi lainnya. 

Laba sebelum pajak juga turut tumbuh signifikan, yaitu dari minus US$9,65 juta menjadi US$13,78 juta. Pertumbuhan ini mendorong perolehan laba yang dapat dialokasikan kepada pemilik induk sebesar US$13,52 juta, setelah tahun 2020 lalu mengalami rugi US$10,46 juta. 

Pertumbuhan kinerja sepanjang 2021 juga berdampak pada kas dan aset perseroan. Pada laporan arus kas dari aktivitas operasi, KOBEX membukukan penerimaan dari pelangggan sebesar US$115,90 juta. Angka ini tumbuh signifikan 137% dibandingkan tahun sebelumnya yakni US$48,89 juta. Dengan demikian, perseroan membukukan adanya kas bersih dari aktivitas operasi senilai US$47,90 juta, lebih besar dibandingkan 2020 yaitu minus US$14,76 juta. 

“Hingga akhir tahun 2021, KOBEX berhasil meningkatkan posisi kas dan setara kas menjadi US$4,68 juta dari US$1,71 juta pada 2020. Sedangkan total aset meningkat 2,64% menjadi US$116,53 juta. Sehingga memberikan fundamental yang solid untuk meneruskan pertumbuhan berkelanjutan di 2022.” jelas Andry. 

Pencapaian laba bersih yang tumbuh signifikan pada 2021 membuka peluang bagi manajemen untuk melakukan pembagian deviden. Hal ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham atas dukungan dan kepercayaan terhadap KOBEX selama ini.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: