Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB) Rudi S Kamri membongkar dampak panjang dari pemecatan permanen dokter Terawan.
Dia menerangkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) seharusnya bisa bertanggung jawab ketika memecat permanen dokter Terawan.
"Dampaknya sangat buruk bagi dokter Terawan, yang mana tidak boleh lagi melakukan praktik kedokteran selamanya. Jadi, mana peran IDI sebagai organisasi para dokter memperlakukan anggotanya," ujar Rudi kepada GenPI.co, Senin (4/4/2022).
Baca Juga: Sepak Terjang Dokter Terawan, Dipecat IDI Dua Kali hingga Polemik Vaksin Nusantara
Rudi menjelaskan negara memberi kewenangan kepada IDI untuk mengeluarkan rekomendasi pembukaan praktik.
IDI juga terkesan arogan sebagai organisasi masyarakat (ormas) usai memecat permanen dokter Terawan.
"Saya rasa IDI ini terlalu besar kepala dan sok paling penting karena dianggap mengurusi nyawa manusia. Namun, pemecatan terhadap anggotanya dipertanyakan," jelasnya.
Menurut Rudi, pemecatan permanen dokter Terawan ini memicu pertanyaan berkepanjangan dari masyarakat ke IDI.
Sebab, kondisi pemecatan itu dilakukan secara mendadak yang menimbulkan dugaan liar dari keputusan tersebut.
Dia turut mengaku kecewa terhadap sikap IDI yang memecat permanen dokter Terawan melalui muktamar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: