Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wajib Militer yang Dikirim Rusia Berperang Dilepas Tanpa Pelatihan, Senapan Tua dan Persediaan Buruk

Wajib Militer yang Dikirim Rusia Berperang Dilepas Tanpa Pelatihan, Senapan Tua dan Persediaan Buruk Aktivis pro-Rusia bereaksi di jalan saat kembang api meledak di langit, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit yang mengakui dua wilayah memisahkan diri yang didukung Rusia di Ukraina timur sebagai entitas independen, di kota Donetsk yang dikuasai separatis, Ukraina 21 Februari, 2022. | Kredit Foto: Reuters/Alexander Ermochenko

Angkatan bersenjata Donbas bertempur bersama tentara Rusia tetapi bukan bagian dari angkatan bersenjata Rusia, yang memiliki aturan berbeda tentang pasukan mana yang mereka kirim ke pertempuran.

Beberapa wajib militer Donbas telah dikeluarkan dengan senapan yang disebut Mosin, yang dikembangkan pada akhir abad ke-19 dan keluar dari produksi beberapa dekade lalu, menurut tiga orang yang melihat wajib militer dari wilayah separatis menggunakan senjata tersebut.

Gambar yang dibagikan di media sosial, yang belum dapat diverifikasi oleh Reuters secara independen, juga menunjukkan pejuang Donbas dengan senapan Mosin.

Siswa tersebut mengatakan bahwa ia terpaksa minum air dari kolam yang kotor karena kekurangan persediaan. Dua sumber lain yang berhubungan dengan wajib militer juga mengatakan kepada Reuters bahwa orang-orang itu harus minum air yang tidak diolah.

Beberapa wajib militer Donbas diberi misi yang sangat berbahaya untuk menarik tembakan musuh ke diri mereka sendiri sehingga unit lain dapat mengidentifikasi posisi Ukraina dan mengebom mereka, menurut salah satu sumber dan kesaksian video dari seorang tawanan perang yang diterbitkan oleh pasukan Ukraina.

Diminta berkomentar tentang perlakuan dan moral rendah dari wajib militer Donbass, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan itu adalah pertanyaan untuk Republik Rakyat Donetsk (DNR), entitas separatis yang memproklamirkan diri di Donbas. Kementerian pertahanan Rusia tidak menanggapi permintaan komentar.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: