Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mantap! Nadiem Makarim Dorong Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi ASEAN, Bukan Melayu!

Mantap! Nadiem Makarim Dorong Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi ASEAN, Bukan Melayu! Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mendorong agar bahasa Indonesia menjadi bahasa pengantar dalam pertemuan-pertemuan resmi ASEAN. Alasannya, bahasa Indonesia memiliki keunggulan historis, hukum, dan linguistik. 

Nadiem berpandangan Bahasa Indonesia lebih layak untuk dikedepankan dengan mempertimbangkan keunggulan historis, hukum, dan linguistik. Ia juga menjelaskan Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa terbesar di Asia Tenggara. Bahkan, ia menilai persebaran bahasa Indonesia telah mencakup 47 negara di seluruh dunia.  

Baca Juga: Nadiem Makarim Sebut Rapor Pendidikan Upaya Pemetaan dan Pembenahan Kualitas Pendidikan Indoneisia

Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) juga telah diselenggarakan oleh 428 lembaga, baik yang difasilitasi oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek, maupun yang diselenggarakan secara mandiri oleh penggiat BIPA, pemerintah, dan lembaga di seluruh dunia.   

Selain itu, bahasa Indonesia juga diajarkan sebagai mata kuliah di sejumlah kampus kelas dunia di Eropa, Amerika Serikat, dan Australia, serta di beberapa perguruan tinggi terkemuka di Asia.  

“Dengan semua keunggulan yang dimiliki bahasa Indonesia dari aspek historis, hukum, dan linguistik, serta bagaimana bahasa Indonesia telah menjadi bahasa yang diakui secara internasional, sudah selayaknya bahasa Indonesia duduk di posisi terdepan, dan jika memungkinkan menjadi bahasa pengantar untuk pertemuan-pertemuan resmi ASEAN,” jelas Mendikbudristek dalam keterangannya, Senin (4/4/2022). 

Sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia Dato' Sri Ismail Sabri Yaakob dalam lawatannya ke Indonesia menyatakan akan memperkuat bahasa Melayu sebagai bahasa perantara antara kedua kepala negara, serta sebagai bahasa resmi ASEAN 

"Lebih dari 300 juta populasi ASEAN menggunakan bahasa Melayu dalam percakapan sehari-hari. Bahasa Melayu memiliki pembicara terbanyak ketujuh di dunia," kata Ismail Sabri, Rabu (23/3/2022). 

"Bahkan di seluruh ASEAN, ada orang yang bisa berbicara bahasa Melayu. Maka dari itu, tidak ada alasan mengapa kita tidak bisa membuat Melayu sebagai salah satu bahasa resmi ASEAN," lanjutnya. 

PM Ismail Sabri juga mengatakan ia bakal mendiskusikan usulan ini dengan pemimpin negara ASEAN lain. 

Baca Juga: Omongan Anwar Abbas ke Nadiem Telak: Kadang Muncul Rasa Buruk Sangka

"Saya bakal mendiskusikan dengan pemimpin negara ASEAN lain, khususnya negara-negara yang telah menggunakan bahasa Melayu. Saya bakal mendiskusikan usulan ini, terkait menjadikan Melayu sebagai bahasa kedua di ASEAN," ujarnya lagi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: