Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dubes Rusia Kuliti Habis Keganjilan Pembantaian di Bucha

Dubes Rusia Kuliti Habis Keganjilan Pembantaian di Bucha Kredit Foto: Reuters/Zohra Bensemra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Duta Besar Rusia untuk Ukraina Vasily Alekseevih membantah kabar bahwa negaranya telah melakukan pembantaian warga sipil di Bucha, Ukraina. Hal itu ditegaskan saat menggelar konferensi pers pada Senin (5/4/2022).

Ia pun mengungkapkan sejumlah bukti yang menguatkan klaim Moskow tersebut. Pertama, klaim Nebenzya, pakar yang menganalisis video itu menggambarkan bahwa jasad di jalanan kota Bucha dan lokasi pembunuhan telah dipalsukan. Mereka yang terbaring di jalan menunjukkan adanya tanda-tanda kehidupan.

Baca Juga: Eropa Ditantang Serius Menghukum Rusia, Punya Nyalikah?

"Ini jelas merupakan tahap awal pembusukan (buat Rusia)," ujarnya seperti dilansir ABC News.

Menurut Nebenzya, hari-hari ketika pasukan Rusia menarik diri, tidak ada jasad-jasad itu. Untuk mendukung klaimnya, Nebenzya memutarkan video saat pasukan Rusia menarik diri dari kota tersebut. Di rekaman itu ia menekankan tidak ditemukan korban di jalanan.

Ia juga menyebut militer Ukraina mewawancarai orang dari berbegai lokasi berbeda di seluruh Bucha, dan tak disebut pembantaian warga sipil. 

"Sekarang kelompok nasionalis punya dalih untuk melakukan pembantaian sesungguhnya," ujarnya yang mengeklaim Ukraina akan menggunakan Bucha sebagai operasi 'false flag'.

Sebelumnya, Sekjen PBB Antoio Gutteres mengaku sangat terkejut dengan foto kematian ratusan warga sipil di Kota Bucha, Ukraina. Ia meminta adanya investigasi secara independen atas tragedi tersebut.

"Saya terkejut dengan gambar warga sipil terbunuh di Bucha, Ukraina," ujar Gutteres dalam pernyatannya seperti dilansir Aljazirah, Senin (4/4/2022).

Saksi dan pejabat pemerintah Ukraina mengatakan, pasukan Rusia membunuh ratusan warga sipil ketika mereka menarik diri dari kota di dekat Kyiv.  Otoritas Kyiv mengatakan ada setidaknya 410 jasad warga sipil yang ditemukan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: