Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengejutkan! Ternyata Tarif Listrik Indonesia Lebih Murah Dibanding Negara ASEAN, Ini Perbedaannya!

Mengejutkan! Ternyata Tarif Listrik Indonesia Lebih Murah Dibanding Negara ASEAN, Ini Perbedaannya! Sejumlah pekerja memasang jaringan transmisi tenaga listrik di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (2/12/2021). Pemerintah melalui PT PLN (Persero) menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik pada 2030 mencapai 40,9 gigawatt dan membutuhkan jaringan transmisi tenaga listrik tambahan sekitar 47 ribu kilometer sirkuit (kms). | Kredit Foto: Antara/Arnas Padda
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengklaim tarif listrik di Indonesia termurah dibandingkan negara-negara tetangga khususnya kawasan Asia Tenggara atau ASEAN.  Kementerian ESDM menyebut tarif listrik di dalam negeri masih terjangkau oleh masyarakat di tengah kenaikan harga energi global. 
 
"Kami pastikan tarif listrik di Indonesia masih tergolong murah dibandingkan negara-negara lain di regional ASEAN," ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangan resminya, Selasa, 5 April 2022. 

Baca Juga: Mantap! PLN Gandeng WWF Demi Kembangkan Energi Bersih Berkelanjutan

Besaran tarif rata-rata saat ini untuk pelanggan rumah tangga non-subsidi (tariff adjustment) sebesar Rp1.445 per kWh. Besaran tarif ini jauh lebih murah dibanding tarif listrik rumah tangga di Thailand yang mencapai Rp1.597 per kWh, Vietnam Rp1.532 per kWh, Singapura Rp2.863 per kWh, dan Filipina Rp2.421 per kWh. 

Sementara untuk golongan bisnis menengah-TR, tarif listrik di Indonesia ditetapkan sebesar Rp1.445 per kWh, masih lebih murah dibandingkan di Filipina Rp1.636/kWh, Malaysia Rp1.735/kWh, Vietnam Rp1.943/kWh, dan Singapura Rp2.110/kWh. Tarif Indonesia untuk golongan ini hanya sedikit di atas Thailand Rp1.413/kWh. 

Bahkan pada golongan bisnis besar-TM, tarif listrik di Indonesia merupakan yang termurah se-ASEAN, yakni Rp1.115/kWh, bila dibandingkan konsumen kelas yang sama di Singapura mencapai Rp2.063/kWh, Vietnam Rp1.787/kWh, Filipina Rp1.603/kWh, Thailand Rp1.370/kWh, dan Malaysia Rp1.227/kWh. 

"Besaran tarif ini sebagai langkah stimulus pemerintah guna menggaet investor untuk memperbaiki iklim bisnis di Indonesia di tengah pandemi," jelas Agung. 

Di samping itu, tarif listrik untuk jenis pengguna industri menengah pada tegangan menengah di Indonesia sebesar Rp 1.115/kWh, yang lebih murah daripada tarif di Singapura Rp 1.922/kWh, Filipina Rp 1.567/kWh dan Vietnam Rp 1.117/kWh. Tarif di Indonesia itu sedikit di atas Malaysia yang Rp 1.060/kWh dan Thailand Rp 991/kWh. 

Baca Juga: Luncurkan Buku Center of Excellence Geologi Indonesia, ESDM: Jadi Pedoman Mitigasi Bencana Dini

Adapun tarif industri besar di Indonesia yang sebesar Rp 997/kWh, hanya sedikit lebih tinggi dibanding Thailand Rp 990/kWh dan Malaysia Rp 991/kWh. Namun, untuk kelas ini, Singapura mematok tarif lebih tinggi dari Indonesia yakni Rp 1.863/kWh, demikian pula Filipina yang Rp 1.559/kWh dan Vietnam Rp 1.060/kWh.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: